mobilinanews.com (Bangkok)- Berapa sih keuntungan yang didapat dari menggelar pameran mobil akbar seperti Bangkok International Motor Show (BIMS) atau Indonesia International Motor Show (IIMS)? Bisa meraup hingga puluhan miliar rupiah.
Eit, itu baru di IIMS yang digelar PT Dyandra Promosindo Tbk loh. Bayangkan kalau BIMS yang stand dan boothnya lebih luas, pesertanya lebih banyak, pelaksanaan pameran lebih lama dan untuk tahun lalu saja pengunjungnya menembus angka 1,7 juta orang.
Pendapatan terbesar tentu dari menyewakan lokasi untuk booth. Di IIMS JI-Expo Kemayoran, per meternya sampai Rp 2,5 juta. Bayangkan saja kalau Agen Pemegang Merek (APM) seperti Toyota menyewa areal seluas 2.000 meter persegi. Berarti harus merogoh Rp 2,5 miliar hanya untuk membayar lokasi selama 11 hari pameran.
Sementara ada puluhan APM, komponen pendukung otomotif, aksesoris produk asuransi, hingga lembaga pembiayaan (leasing) yang berpartisipasi. Lalu, ada areal seluas 86 ribu meter persegi (brutto) yang disewakan.
“Ya tinggal menghitung saja, ditambah dengan tiket masuk Rp 40 ribu weekday dan Rp 60 ribu untuk weekend. Tahun lalu pengunjungnya mencapai 370 ribuan,” ujar Mirna Gozal, manager public relation PT Dyandra Promosindo kepada mobilinanews di Bangkok (25/3).
Ditanyakan apakah income dari penyelenggaraan IIMS tahun lalu sampai Rp 100 miliar? Mirna membelakkan matanya sambil menebarkan senyumnya. “Wah, saya nggak tahu persisnya. Tapi rekan-rekan media mestinya bisa menghitung sendiri dengan deskripsi tadi,” sahut Mirna.
Pantesan sampai terjadi intrik IIMS dan GIIAS. Ckckck.