mobilinanews (Denpasar) - Dunia balap motor Region 3 berkabung. Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) kehilangan jatah mereka menggelar kejurnas MotoPrix (MP) 2017. Bahkan region ini dihapus. Para pembalap yang memegang KIS dari tiga daerah ini, yang ingin ikut kejurnas MP harus bertanding di Region 2, Jawa.
Kabar buruk ini didapat dari Andi Susanto, mantan ketua IMI PengProv Bali. Andi menyesalkan kejadian ini. “Kita tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Ini jadi pelajaran buat kita semua. Karena kita lalai menyelenggarakan event kejurnas MotoPrix yang sudah dijadwalkan PP IMI, jadi kena sanksi ini,” bilang Andi yang juga pemilik tim Honda PUMA Bali itu.
Lebih jauh, mobilinanews menelusuri. Memang benar, Pengda IMI Bali 2 tahun berturut-turut, 2015-2016 gagal menggelar kejurnas MP di wilayahnya. Meski pada 2015 sempat sekali sukses menghelat kejurnas balap motor region itu.
Diakui Andi, ini semua bukan semata kesalahan perorangan. Tapi kondisi yang membuat musibah ini terjadi. Perekonomian nasional membuat geliat balap di Pulau Dewata menyusut. “Pembalap topnya sudah jarang yang ikut balap. Sponsor juga malas bergabung ke event, karena penonton pun makin sepi,” tutur pria yang akrab disapa Akong itu.
Terlepas dari itu, imbas bakal dirasa oleh pembalap Bali, NTB dan NTT. Mereka akan lebih sulit lagi berprestasi. Karena, mereka harus berlaga di tanah keras, Jawa, Region 2. Belum lagi bicara ongkos balap yang makin besar jika mereka harus berlaga di Jawa.
Bahwa sudah terjadi kesalahan, mungkin harus dicarikan solusi lebih baik untuk kebaikan para pembalap region 3. Supaya tidak jadi korban. “Sekadar pemikiran sederhana, PP IMI turun tangan menjadi penyelenggara event di region 3. Sebab, dikhawatirkan, makin jarang pembalap muncul dari region tiga jika mereka harus balap di Jawa,” bilang Akong.
Ya…, mungkin ada cara lebih baik dari pada sanksi tersebut. Silakan dipikirkan dan dijalankan. Mumpung musim 2017 belum berjalan. (Aries Susanto)