mobilinanews (Tangerang) - Bosch, penyedia layanan dan teknologi otomotif global asal Jerman memoboyong sebuah perangkat unik yakni alat simulator yang memberikan edukasi serta sosialisasi pentingnya teknologi yang mendukung keselamatan pengemudi di saat-saat krusial sewaktu berkendara.
Teknologi ini disebut sebagai teknologi mobilitas bebas kecelakaan yang dilengkapi sistem keamanan modern Electronic Stability Program (ESP).
"Kita mau meningkatkan awareness dari user kalau mereka harus akan keamanan. Mereka harus sadar butuh safety dan butuh teknologi ini, lalu kita juga sosialisasikan untuk produsen mobil tapi kita juga butuh dari sisi pemerintah karena program safety ini harus ada dan berjalan dengan baik," kata Bernard Simanjutak, Sales Manager Bosch.
Sementara itu, Managing Director Bosch Andrew Powel juga menambahkan bahwa lalu lintas bebas kecelakaan adalah visi dari teknologi ESP milik Bosch ini.
"Kami mendambakan lalu lintas yang bebas kecelakaan, bebas stres, serta sedapat mungkin bebas emisi. Visi tersebut memandu upaya pengembangan kami dan inilah yang ingin kami tunjukkan di GIIAS 2017," beber Andrew.
Pada alat simulasi yang didatangkan dari Jerman tersebut, menunjukkan cara kerja ESP dalam menyeimbangkan mobil saat pengemudi berusaha menghindari kecelakaan. Dibandingkan dengan mobil yang tanpa teknologi ESP kendali mobil sangat sulit untuk diantisipasi sehingga pengemudi kehilangan kontrol. Namun dengan teknologi dan sistem kerja ESP pengemudi jauh lebih mudah mengendalikan mobil meski dalam kecepatan tinggi.
Awalnya, pada tahun 1995 Bosch menyempurnakan teknologi ABS dengan mengembangkan Electronic Stability Program (ESP) pertama di dunia. Dengan menggunakan sensor cerdas ESP membandingkan 25 kali per detik apakah kontrol kemudi sesuai dengan arah kendaraan yang sebenarnya. Jika sistem mendeteksi ketidaksesuaian dan mengidentifiksai kendaraan cenderung tidak stabil maka ESP melakukan intervensi dengan mengurangi torsi mesin untuk mengembalikan stabilitas. (adri)