mobilinanews.com (Bandung) – Pencanangan Car Free Night (CFN) yang diterapkan tiap Sabtu malam di Bandung khususnya di sepanjang jalan Asia Afrika mulai tanggal 16 Mei 2015, menuai respon pro dan kontra. Banyak masyarakat bersuka ria namun ada juga yang mengeluh.
Redaksi mobilinanews yang berkesempatan merasakan langsung CFN, turut tenggelam dalam suasana berbeda ditengah keramaian masyarakat kota Bandung yang turut menikmati CFN. Jalan Asia Afrika sering kali menjadi salah satu titik kemacetan di kota Bandung, namun mendadak sirna dan berubah menjadi area panggung pesta rakyat.
Banyaknya sentra jajanan serta panggung dadakan yang berfungsi sebagai sarana apresiasi rakyat, menjadi nilai lebih dari penerapan peraturan ini. Bagi Yustin yang bekerja di Kantor Pos Bandung, merasakan nuansa baru dengan diberlakukannya jam malam tanpa kendaraan bermotor ini.
“Aku sih seneng aja dengan pemberlakuan peraturan CFN. Jl Asia Afrika kan memiliki banyak heritage dan ikon bersejarah, mulai dari titik nol kota Bandung hingga gedung pelaksanaan KTT Asia Afrika. Biasanya hanya melintas, tapi sekarang bisa lebih menikmati,” ujar Yustin.
Lain halnya dengan yang diutarakan oleh Dani, turis lokal asal Jogjakarta yang merasa stress dengan macet yang panjang ketika ia hendak menuju hotel Preanger tempat ia menginap.
“Saya buta arah di kota Bandung, stres aja sudah nyetir jauh-jauh pas sudah sampai Bandung malah kena macet panjang karena lokasi hotel bersebelahan dengan Jl. Asia Afrika. Sempet nyasar kemana-mana karena coba cari jalan alternatif untuk menuju lokasi,” papar Dani yang menghabiskan 2 jam perjalanan selepas dari gerbang tol Pasteur.
Meskipun menuai pro dan kontra, namun ide pelaksanaan car free night patut di apresiasi. Bagaimana dengan Jakarta?