mobilinanews.com (Suzuka) – Hari ini Jumat (24/7) tiga pebalap Indonesia akan mengikuti babak kualifikasi untuk mencari waktu terbaik. Yakni Andi Gilang, Aditya Pangestu di Suzuka 4 Hour Endurance Race, dan Dimas Ekky Pratama di Suzuka 8 Hour Endurance Race di sirkuit Suzuka, Jepang.
Khusus Dimas Ekky, akan berkolaborasi dengan Azlan Shah (Malaysia) dan Ratthapong Wilairot (Thailand) tergabung dalam Satu HATI Honda Team Asia.
Namun disampaikan Anggono Iriawan, mencetak fastest lap bukan jaminan bakal mendulang sukses. “Fastest time itu bisa menjadi indikator baik. Tapi, balap ketahanan bukan 45 menit seperti umumya balapan. Tapi 8 jam dan itu dibutuhkan all of team work,” ujarnya kepada mobilinanews.
Khusus Suzuka 8 Hour Endurance Race, kesigapan 3 pebalap bakal diuji didukung kesiapan kendaraan yang bakal dipakai untuk kualifikasi dan selanjutnya ke final. “Ketahanan pebalap, kendaraan dan strategi pitstop yang brilian. Ketiganya saling terkait,” ungkap Anggono.
Hanya 1 motor yang akan dipakai yakni Honda CBR1000RR FireBlade 1.000 cc untuk kelas 8 Jam dan 600 cc untuk kelas 4 jam. Tapi disiapkan motor cadangan jika terjadi sesuatu.
Tapi yang tak kalah penting adalah strategi pitstop. Di sini sebenarnya kunci kemenangan itu ditentukan. Dan karenanya cenderung complicated. Tidak hanya tercepat dalam mengganti ban dan isi bahan bakar. Juga bagaimana pebalap bisa memaksimal fungsi ban.
Seperti kita tahu, setelah mengganti ban, tentu tidak bisa langsung digeber. Pasalnya, ban memerlukan warm up untuk panas dan bisa digeber maksimal.
“Mohon doa masyarakat Indonesia, agar perjuangan para pebalap Indonesia mendapatkan hasil terbaik yang akan dimulai di babak kualifikasi Jumat ini,” pinta Anggono.