mobilinanews (Sentul) - Break makan siang usai final kelas STCR 1 yang rencananya hanya 50 menit, ternyata berkelanjutan hingga akhirnya COC & pengawas perlombaan memutuskan balapan ISSOM dibatalkan dengan pasal force majeour.
Itu terjadi pada putaran 3 ISSOM 2019 di sirkuit Sentul International, Bogor, Minggu (4/8/2019) hari ini.
"Setelah rapat dengan COC dan pengawas perlombaan, karena kejadian listrik padam di seluruh Pulau Jawa diputuskan sebagai kejadian force majeour. Maka balapan yang belum terselenggara dibatalkan," ungkap Lola Moenek, GM sirkuit Sentul kepada media.
Keputusan membatalkan sisa balapan itu diambil sekitar pukul 13.45 WIB dari tenggat pukul 15.00 WIB balapan akan dilanjutkan jika listrik kembali nyala.
Namun dari informasi pihak PLN bahwa listrik baru akan nyala lagi sekitar 6 jam kemudian, akhirnya keputusan pembatalan itu diambil.
"Sentul sebenarnya juga memiliki genset untuk memback up listrik yang mati. Hanya saja, kami juga pertimbangkan safety, terutama jika terjadi insiden kecelakaan menimpa pembalap, pihak rumah sakit terdekat tidak siap," lanjut Lola.
Sesuai ketentuan dalam buku merah IMI Pusat tentang balap mobil terkait force majeure, Pasal 28.4.1. :
Jika karena alasan force majeure perlombaan tidak dapat dilaksanakan maka perlombaan dianggap tidak ada, tidak ada perlombaan ditunda dan harus dilaporkan ke IMI Pusat.
Pemberian poin untuk QTT tetap berlaku. Poin perlombaan ditiadakan. Piala tidak dibagikan, namun hadiah uang tetap dibagikan sesuai peraturan (berdasarkan QTT). (bs)