mobilinanews (Jerman) - Bakal pensiun dini atau tidak, final kejuaraan F1 2019 di Abu Dhabi, UEA, akhir pekan ini ibarat partai final juga buat Sebastian Vettel. Pembuktian kalau ia belum kartu mati.
Sejak kedatangan pembalap muda Charles Leclerc dengan segenap prestasinya, Vettel memang dianggap kartu mati di Ferrari. Ia disebut tak layak lagi jadi pembalap nomor 1 Ferrari.
Dan, ia selalu menjadi pihak yang disalahkan tifosi manakala ada insiden dengan Vettel. Terakhir adalah kasus di GP Brasil kala mobil Vettel menyerempet mobil Leclerc sehingga keduanya gagal finish.
Tapi, driver Jerman itu sudah terbiasa menghadapi tekanan. Ia tak goyah dan justru termotivasi untuk beri bukti kalau dirinya belum habis. Kesempatan terakhir pembuktian ini ada di seri pemungkas F1 di Abu Dhabi, akhir pekan ini.
Targetnya adalah memperbaiki luka hati tim maupun fans di Brasil dengan kemenangan. Itu satu-satunya jalan dan kesempatan terakhir agar musim 2020 masih berstatus pembalap nomor satu Ferrari.
Kemenangan di Abu Dhabi juga akan menjadi catatan tersendiri buat pemegang 4 titel F1 itu. Ia belum pernah bawa kemenangan di negeri Arab itu dengan besutan Ferrari. Tiga kemenangannya di sana (2009, 2010 dan 2013) semuanya diraih lewat tim lama, Red Bull.
"Saya masih layak diperhitungkan. Saat ini tak terbersit hasrat pensiun. Tapi, saya pastikan jika memutuskan pensiun maka akan begitu seterusnya. Tak ada istilah comeback," kata Vettel yang di klasemen F1 saat ini sudah dikalahkan Leclerc, pada posisi 4 dan 5. (rnp)