mobilinanews (Italia) - Jangan harap The Prancing Horse akan pol-polan dalam sesi tes di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, nanti.
Itu buah pelajaran dari musim lalu saat tim Italia ini berikut tifosi-nya merasa tertipu mentah-mentah oleh Mercedes.
Ferrari merajai sesi winter test 2019. Stabiltas mobil di braking zone maupun di dalam tikungan dipuji, bahkan top speed-nya di trek lurus seng ada lawan.
Mercedes sebagai tim yang terkuat musim itu sepertinya kalah dalam pengembangan mobil 2019.
Tak pelak Ferrari pun menjadi favorit kuat menjadi juara dunia. Merontokkan dominasi Mercedes.
Tapi, begitu race pertama dihelat di GP Australia keadaan berbalik 180 derajat. Mercedes mengunci posisi front row di sesi kualifikasi, dan juga finish 1-2 usai balapan. Ferrari malah gagal ke podium.
Selidik punya selidik, rupanya saat tes pra musim itu Mercedes sengaja tak tampil dengan potensi maksimalnya.
Mereka menurunkan spek mesin lama karena memang tujuannya bukan raihan waktu tercepat.
Mereka hanya fokus dalam pengumpulan dan analisa data dari beberapa aspek, dan kemudian dikembangkan jelang kompetisi resmi digelar.
Tipuan itu yang sukses itu akan diadopsi Ferrari pada tes kali ini meski tak seluruhnya akan sama.
Sumber motorsport.com menyebut Ferrari akan gunakan spek mobil lama pada sesi tes pertama (19-21 Februari 2020) dengan tujuan hanya untuk pengumpulan data mekanis.
Selanjutnya pada sesi tes kedua di sirkuit sama, 26-28 Februari, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc akan fokus pada pembaharuasn perangkat aerodinamika baru. Sekali lagi, lap time bukan tujuan.
"Dengan demikian para insinyur Ferrari punya waktu beberapa hari sebelum seri pembuka (15 Maret 2020) untuk memaksimalkan mobil berdasarkan data termutakhir," tulis media tersebut.
Performa Mercedes memang sangat beda kala tes dengan saat kompetisi. Itu adalah fakta, terlepas itu `tipu-tipu` strategi saat tes atau tidak.
Tapi, apakah Ferrari benar-benar akan mengadopsi `kenakalan` Mercedes tentu jadi daya tarik tersendiri.
Bisa jadi ini adalah isu yang sengaja dilempar ke publik untuk coba mengacaukan persepsi lawan. Hal yang lumrah terjadi dalam sebuah kompetisi.
Apapun hasil tes Ferrari nanti pastinya berakhir dengan pertanyaan: semuanya sudah dalam kekuatan spek 2020 atau belum? (rnp)
,