mobilinanews (Kanada) - Di Jakarta pada 4-2-2020, Marc Marquez dan adiknya, Alex Marquez, bergembira ria dalam acara launching tim Repsol Honda.
Di Jakarta pula pada tanggal sama, Valentino Rossi dan Maverick Vinales hura-hura dengan penggemarnya. Kolega mereka, Andrea Iannone, justru sebaliknya pada saat sama.
Di Montreal, Kanada, pada 4 Februari itu karir dan masa depan Iannone dipertaruhkan. Ia jadi pesakitan dalam sidang WADA (World Anti-Doping Agency) yang menyidangnya dengan tuduhan lakukan doping pada GP Malaysia lalu.
Uji laboratorium pada sample A dan B dari urine Iannone sudah terbukti positif mengandung anabolic steroid yang masuk katagori doping. Hukumannya bisa hingga 4 tahun.
FIM sebagai induk organisasi balap motor dunia sudah melarangnya aktif sementara ini, termasuk tak boleh ikut tes pra musim Sepang di awal Februari.
Pada sidang mendatang WADA bisa jadi menjatuhkan vonis permanen, dan ini yang dijadikan FIM untuk menjatuhkan hukuman tetap buat rider tim pabrikan Aprilia itu.
"Jika hukumannya lama, setahun atau dua tahun misalnya, maka saat itu juga hubungannya dengan Aprilia selesai. Tapi, jika hanya teguran atau 3 bulan maka kontraknya masih berlaku," kata Team Principal Aprilia Massimo Rivola.
Mantan direktur sport tim F1 Ferrari itu masih yakin pembalapnya tak bersalah. Melihat kondisi badan dan disiplin Iannone selama ini, katanya, maka ia sama sekali tak butuh doping sebagai alat bantu meraih prestasi.
Meski demikian Rivola sepenuhnya menyerahkan keputusan pada WADA dan FIM yang tentu punya bukti dan argumen yang kuat.
Saat ini Iannone terlarang aktif di semua kegiatan balap motor di bawah naungan FIM. Jika hukuman itu berkelanjutan maka dipastikan masa depannya di kancah balap Grand Prix bakal gelap.
Hanya jadi penonton sepanjang musim 2020 maka mustahil baginya mendapat tempat di musim 2021 dan seterusnya. Terlebih jika hukumannya lebih dari setahun.
Namun itu semua baru asumsi. Palu belum diketok. Apakah hasil sidang pada 4 Februari itu menjadi akhir karirnya di MotoGP, menjadi sebuah penantian.
Yang pasti Aprilia sudah mengantongi calon kandidat penggantinya untuk tes pra musim 2020, yakni Bradley Smith yang selama ini jadi tester atau menarik Lorenzo Salvadori yang eks rider Aprilia di WSBK.
Sebelumnya ada bisik-bisik juga kalau Aprilia minta jasa Max Biaggi untuk ikut lakoni tes. (rnp)