mobilinanews (Jerman) - Tahun 1995 Michael `Schumi` Schumacher masih pembalap resmi tim Benetton dan menjadi juara dunia tahun itu.
Tapi, pada tahun itu juga sesungguhnya ia sudah menguji Ferrari secara eksklusif di Fiorano, Italia, dengan catatan waktu lebih dari para pembalap asli Ferrari.
Melihat gambar di atas dengan nomor start 27 maka Tifosi setia The Prancing Horse pasti ingat kalau itu adalah besutan Jean Alesi yang kala itu membesut Ferrari bersama Gerhard Berger.
Ferrari 1995 dengan Chasis 157 itu diuji Schumi kali pertama di sirkuit milik Ferrari, Fiarano.
Fantastis hasilnya! Meski itu kali pertama ia berada di kokpit Ferrari, tapi juara dunia 1994 dan 1995 itu mampu melesat lebih kencang dari catatan waktu Alesi maupun Berger.
Itu cikal bakalnya petinggi Ferrari kepincut membajaknya dari Benetton meski masih dalam status kontrak.
Dan, itu juga cikal bakal sejarah cemerlang Ferrari bersama Schumi dengan 5 gelar dunia berturut pada 2000-2004.
Berkat performa awalnya di atas mobil itu juga membuat Ferrari tak merasa rugi membayar Schumi saat itu dengan rekor 30 juta USD/tahun.
Schumi kemudian sekali lagi menjajal mobil itu di Estoril, Portugal, pada November 1995. Hasilnya sama, lebih kencang dri driver regular Ferrari.
Hanya begitu karena Ferrari pada musim 1996 menggunakan versi baru.
Ferrari perdana besutan Schumi belakangan dibeli oleh seorang kolektor Jerman yang namanya dirahasiakan, namun disebut-sebut sahabat dekat Jean Todt (mantan Team Principal Ferrari yangkini President FIA).
Kini di tahun 2020, Ferrari perdana Schumi itu dijual lewat Girardo & Co yang kerjaannya memang spesial menjual mobil-mobil sport dan langka.
Kondisinya sudah di-rebuilt agar sama persis dengan saat Schumi mengendarainya. Harganya 7 juta poundsterling. Jika dirupiahkan sekitar Rp 125 miliar.
Belum ada penawar karena memang baru diumumkan. Tapi, diprediksi bakal cepat laku karena faktor Schumacher sebagai legenda balap F1 dengan koleksi 7 gelar dunia.
"Sebuah kehormatan buat kami menangani penjualan mobil istimewa ini. Menggunakan waktu mendengarkan suara mesinnya saja sudah sukacita tersendiri," komentar Max Girardo, sang broker. (rnp)