mobilinanews (Sentul) - Meski meraih 2 trofi di round 1 Asian Karting Open Championship (AKOC), Sentul International Karting Circuit (SIKC), Bogor, Minggu (16/2/2020), pegokart Keanon mengaku tidak puas.
Yakni sebagai juara 3 Rok GP SR dan ke-4 kelas F125 SR Open.
"Mestinya bisa lebih baik kalau tidak start dari belakang," ujar Keanon.
Ya, pada sesi Final sebanyak 25 putaran dalam kondisi wet race tersebut, andalan TKM Racing Indonesia harus berjuang ekstra keras.
Apalagi pada saat race, dalam suasana hujan rintik-rintik. Dan, seperti sehari sebelumnya, hujan juga mengguyur SIKC setelah jam makan siang hingga sore hari.
Toh, mahasiswa jurusan mesin University of Padenborn, Jerman itu tidak mau menyalahkan keadaan.
Apalagi ia relatif cukup lama tidak berlatih maupun mengikuti event balap gokart, karena di tahun pertama kuliahnya di Jerman sangat ketat.
Dan, faktor lainnya, Keanon juga sangat percaya dengan apapun bisa terjadi dalam balapan sebelum benar-benar bendera finish dikibarkan.
"That is race. Anything can be happen," ujar Keanon, sembari tersenyun.
Kalau Keanon ingin menang di AKOC kali ini, karena ia pernah mencetak kenangan indah pada saat AKOC terakhir digelar di SICK pada 2012 lalu.
Kala itu, putra kedua pasangan Yongliek Santoso dan Menik Indah Susanti ini menjadi juara di kelas Mini Rok. (bs)