mobilinanews (Italia) - Pembatalan seri pembuka GP Qatar benar-benar pukulan telak buat Yamaha. Tak lain karena M1 2020 merajai sesi tes pra musim lewat Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
Kemenangan yang sepertinya sudah di depan mata hilang begitu saja.
Tak hanya Vinales. Rekan setimnya, Valentino Rossi, juga terpukul dengan situasi terkini. Tapi, tak ada yang bisa dilakukan selain pasrah.
Dalam usia yang sudah 41 tahun dan menjalani tahun ke-25-nya di kancah Grand Prix, sesungguhnya The Doctor sangat antusias menuju seri pembuka.
Ia mengaku sudah sangat siap secara fisik maupun psikologis. Apalagi beberap piranti baru M1 telah ia uji dengan feedback positif.
"Ini berita sangat buruk. Kini kami tak tahu kapan bisa memulai balapan," ucap Il Dottore.
Pertanyaan yang logis. Pasalnya, seri kedua di Thailand juga sudah ditunda dengan sebab yang sama: Si Corona. Dan, putaran ke-3 di Sirkuit Austin, Texas, Amerika Serikat, pada awal April juga sangat mungkin tertunda.
Pasalnya, Yamaha dan krunya yang mayoritas Italia dan Jepang sudah sngat terbatas pergerakannya akibat wabh Corona yang terbilang besar di dua negara itu.
Fans Moto3 dan Moto2 yang tetap berlangsung di Qatar, misalnya, yang berasal dari dua negara ini bukan hanya diperiksa tapi langsung dikarantina selama 2 minggu.
Vinales yang tercepat sepanjang tes pra musim 2020 bisa jadi paling kecewa. Semua prediksi menempatkannya sebagai favorit juara di GP Qatar.
Baik single lap maupun race simulation, ia the best saat tes di sirkuit sama. Pakai ban baru maupun bekas, ia nyaman di atas M1.
Karena itu ia bilang sudah tak sabar ingin main pada race sesungguhnya.
"Qatar dan Thailand punya trek yang sangat saya sukai. Hasil tes sangat positif dan saya sangat bergairah. Tentu fans juga sangat kecewa. Tapi, saya sangat memaklumi alasan pembatalan ini. Semoga semuanya bisa kembali normal dan kompetisi bisa segera dimulai," katanya. (rnp)