mobilinanews (Jakarta) - Mudik lebaran 2020 terancam batal dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat. Hal ini karena penyebaran covid-19 masih meluas dan belum menunjukan angka penurunan.
Melihat hal tersebut, Presiden Jokowi rupanya telah menyiapkan beberapa skenario yang bisa dilakukan.
"Kita harus memiliki skenario yang komprehensif, jangan satu aspek saja, atau sifatnya sektoral, atau kepentingan daerah saja, tetapi dilihat secara utuh, baik dari hulu, tengah dan di hilir," jelas Presiden Jokowi.
Dalam keterangannya, salah satu langkah yang akan diambil adalah dengan menggeser libur lebaran dan memberikan fasilitas kepada mereka yang ingin melakukan mudik di kemudian hari.
"Pemerintah juga berencana memfasilitasi kepulangan para pemudik dari zona merah, terutama di Jabodetabek pada waktu libur yang diundurkan tersebut. Saya juga meminta jaring pengaman sosial dan stimulus ekonomi dikeluarkan agar warga bertahan di Ibu Kota," tambah Jokowi.
Skenario lain yang juga akan diterapkan oleh pemerintah adalah pembatasan orang sesuai dengan protokol kesehatan dan keselamatan.
"Skenario selanjutnya adalah, setibanya di kampung halaman, para pemudik akan langsung ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Mereka harus melakukan isolasi mandiri dan dia juga menyampaikan untuk menggunakan jaring pengaman sosial yang ada di desa," imbuh Kepala Negara. (hf)