mobilinanews (Jakarta) - Kementerian ESDM belum juga menurunkan harga BBM subsidi dan non-subsidi hingga saat ini meski harga minyak dunia turun tajam.
Padahal sejak 18 Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi sudah meminta para menterinya mengkaji penurunan harga BBM dalam negeri seiring dengan anjloknya harga minyak mentah dunia.
Saat ini, harga minyak sudah jatuh hingga ke level USD 20 per barel.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI secara virtual hari ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, belum turunnya harga BBM bulan ini lantaran penerapan harga jual eceran masih sama dengan April 2020.
Keputusannya ini dengan mempertimbangkan berbagai hal.
Pertama, menurut dia harga minyak dunia masih belum stabil dan memiliki volatilitas yang cukup tinggi, berpotensi turun atau naik lagi.
Pemerintah pun terus memantau perkembangan harga komoditas tersebut.
“Selain itu, pemerintah juga menunggu pengaruh dari pemotongan produksi OPEC+ (negara produsen minyak mentah) sekitar 9,7 juta barel per hari pada Mei-Juni 2020 dan pemotongan sebesar 7,7 juta barel per hari pada Juli-Desember 2020, serta 5,8 juta barel per hari pada Januari 2021-April 2022,” kata Arifin Tasrif dalam rapat secara daring, Senin (4/5/2020) hari ini.
Selain itu, menurut Arifin, harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di antara negara-negara ASEAN dan beberapa negara di dunia.
Di sisi lain, volume penjualan BBM dalam negeri turun secara signifikan sekitar 26,4 persen pada April dibandingkan kondisi sebelum pandemi COVID-19 selama Januari dan Februari.
“Jadi, pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun," terang Arifin Taslim.
"Menyikapi kondisi ini, beberapa badan usaha melakukan aksi korporasi seperti pemberian diskon dan antara lain berikan diskon dan pikirkan juga para nelayan yang gunakan Solar dan LPG di daerah yang memang kesulitan biaya kerjanya,” lanjut Arifin Taslim.
Meski harga BBM saat ini belum turun, di awal tahun ini Jenis BBM Umum (JBU) alias Pertamax cs sudah turun harga sebanyak 2 kali yaitu pada Januari dan Februari oleh Pertamina.
Harga BBM yang diturunkan cukup signifikan di bulan Januari pada kisaran Rp 300 per liter-Rp 1.750 per liter, dan Februari pada kisaran Rp 50 per liter-Rp 300 per liter. (wan)