mobilinanews (Inggris) - Kerusuhan rasis di seantero Amerika Serikat mengusik Lewsi Hamilton, juara dunia 6 kali dan satu-satunya pembalap kulit hitam dalam sejarah F1.
Ia menyebut perlakuan terhadap kaum minoritas bukan hanya perlu diubah di AS, tapi juga di Inggris, Spanyol, Italia dan lainnya.
Pembalap andalan tim Mercedes itu sekalian menyentil para atlet besar berkulit hitam lainnya yang sejauh ini masih tampak diam. Sebagai satu-satunya pembalap kulit hitam di F1 ia merasa sendirian.
"Tapi, saya berdiri. Di tengah olahraga yang didominasi kulit putih. Beberapa dari kalian menjdi bintang besar, tetapi mengapa kalian diam saja melihat ketidakadilan," ucap hamilton di medis sosialnya dengan pengikut 68 juta orang.
Ia mengecam aksi demo berupa berupa penjarahan dan pembakaran, tapi mengapresiasi aksi damai yang juga marak digelar memprotes sikap dan ulah oknum polisi AS yang menjepit leher George Floyd hingga tewas.
"Tidak akan ada kedamaian sampai pemimpin kita melakukan perubahan," imbuhnya.
"Cara memperlakukan kaum minoritas harus berubah. Masyarakat harus dididik soal kesetaraan, rasisme, klasisisme, dan bahwa kita semua sama. Kita tidak dilahirkan dengan rasisme dan kebencian di hati kita. Itu justru diajarkan oleh mereka yang kita hormati."
Komentar hamilton kemudian didukung oleh beberapa pembalap muda F1 macam Charles Leclerc, Carlos Sainz, dan lando Norris. Tim Mercedes pun terang-terangan mendukung ucapan pembalapnya.
"Rasisme harus dilawan dengan tindakan, bukan dalam keheningan," komentar Leclerc, pembalap Ferrari asal Monaco. (rnp)