mobilinanews (Jakarta) - Penyelenggaraan ajang balap Formula 1 selama masa pandemi, sudah bergulir dalam beberaap seri. Terakhir di sirkuit Silverstone Inggris, Minggu (9/8/2020).
Di balik penyelenggaraan tesebut, Liberty Media sebagai pemegang saham utama di Formula 1, mengatakan pihaknya mengalami kerugian cukup signifikan dibandingkan pendapatan mereka pada 2019 lalu.
Dibandingkan 2019, pada kuartal pertama tersebut Liberty Media sudah menyelenggarakan setidaknya 12 seri.
Namun, pada 2020 mereka harus menahan diri lantaran adanya wabah pandemi covid-19 dan baru melangsungkan balapan pada Juli atau pertengahan tahun.
Berdasarkan informasi yang didapat, Liberty Media mengalami defisit pendapatan hingga USD 596 juta.
Pada periode April hingga Juni 2019, mereka telah mengantongi pendapatan sebesar USD 620 juta. Sementara pada 2020 ini mereka baru mengantongi USD 24 juta lantaran banyak kalender balap yang dipangkas.
Satu-satunya pendapatan yang tercatat secara resmi tahun ini adalah dari sponsorship yang tidak terkait dengan tanggal perlombaan tertentu.
“Karena tidak ada acara yang diadakan selama kuartal kedua tahun 2020, pengakuan pendapatan dibatasi, dengan pendapatan utama F1 yang diakui dalam periode tersebut hanya terdiri dari elemen kontrak sponsor yang terkait dengan hak yang tidak terkait dengan ras," ujar Liberty Media seperti dilansir motorsport.com.
Meski telah mengalami penurunan pendapatan, namun di bawah kepemimpinan Chase Carey, Liberty Media telah memiliki langkah strategis untuk kembali memajukan bisnis mereka selama masa pandemi.
Namun, Chase Carey masih enggan menyebutkan langkah apa yang akan dilakukan untuk bisa mengembalikkan kondisi ke arah yang lebih baik.
"Kami sangat bersemangat untuk kembali ke trek pada Juli dan sekarang telah menyelesaikan 5 balapan dari apa yang kami perkirakan akan menjadi musim balapan 15 hingga 18. Selama jeda kami terus memajukan bisnis dengan pengurangan biaya untuk musim 2021, dan mengumumkan kesepakatan siaran dan sponsor baru," tandas Chase Carey.
Merugi dulu untuk untung kemudian dong. (hf)