mobilinanews (Italia) - Jarang sekali Lewis Hamilton bicara lantang memancang target kemenangan jelang race F1. Kali ini beda saat memasuki sirkuit ikonik Monza di Italia. Ia seakan ingin lampiaskan kemarahan setelah party mode khas Mercedes dilarang FIA.
Berjuluk Temple of Speed, Monza dikenal sangat menguras enerji mesin dan ban. Itu tantangan buat seluruh driver F1. Tapi, buat Hamilton, di masa lalu ada tantangan tersendiri setiap main di Monza. Tak lain adalah membludaknya fanatisme tifosi Ferrari hampir di semua sudut Monza. Tak jarang Hamilton diteriaki dan diperlakukan sebagai musuh di sana. Ya, sepanjang Hamilton masih menjadi musuh Ferrari maka sejauh itu juga ia musuh tifosi.
Sayang, tantangan itu kini sirna. Tribun Monza akan kosong karena larangan penonton akibat pandemi Covid-19.
Lain soal pada GP Tuscan sepekan kemudian (13 September) , masih di Italia tapi geser ke Sirkuit Mugello. Di Mugello ini title sponsor-nya adalah Ferrari yang sekaligus merayakan penampilan ke-1000 mereka di kancah F1. Ini kali pertama penonton diperkenankan amsuk sirkuit selama pandemi Covid-19. Jumlahnya terbatas, tapi sebagian sudah menjadi jatah fans Ferrari yang ditempatkan pada tribun khusus.
Kembali ke `kemarahan` Hamilton. Sesi kualifikasi nanti ingin dibuktikan Hamilton bahwa party mode atau quali mukanlode bukanah faktor yang membuatnya konsisten meraih pole tahun ini.
"Mereka hanya ingin memperlambat kami. Semakin mereka berbuat seperti itu, kami justru akan semakin kuat," tegasnya.
Dan, ia yakin dan harus ia buktikan bahwa ia dan timnya masih akan mampu tarung berebut posisi start terdepan.
"Tahun ini saya harus lakukan banyak penyesuain baru. Tapi, dengan mobil 2020 kami semua perubahan itu sangat mudah dilakukan," imbuhnya.
Pada sisi lain, Hamilton memang butuh posisi start terdepan guna memudahkannya meraih kemenangan ke-90-nya di F1. Sekaligus peluang memepet dan selanjutnya kembali mematahkan rekor-rekor milik Michael Schumacher. Legenda F1 itu catat 91 kemenangan di F1 dan itulah yang sedang dalam proses dipatahkan Hamilton, setelah sebelumnya lewati rekor pole positioun dan total podium. (rnp)