mobilinanews (Jakarta) – Wacana bakal dileburnya speed offroad dan sprint rally mencuat pada Rakornis IMI yang baru saja selesai dilangsungkan secara virtual/online.
Namun, sekali lagi, itu baru sebatas wacana. Itu pun, yang benar, tidak ada perubahan apa pun terkait regulasi speed offroad. Hanya saja, eventnya dibarengin dengan sprint rally.
“Jadi, ini akan membangkitkan EO (event organizer), yang bisa bikin event balap relatif murah karena peserta banyak. Selama 2 tahun ini, speed offroad koma karena tidak ada EO yang sanggup bikin event,” ujar Rifat Sungkar, Ketua Komisi Rally IMI Pusat kepada mobilinanews.
Berikut ini keterangan Rifat Sungkar dengan gaya bertutur :
Basically boleh dievaluasi dulu mengapa ide ini terungkap?
Okay jadi gini. Pada 2013-2017, speed offroad luar biasa booming, hebat. Eventnya super keren dan pesertanya banyak sekali.
Namun dalam periode tersebut, ada pergeseran game speed offroad terutama bentuk treknya yang bukan lagi seperti speed offroad masa lalu.
Dalam hal tersebut, saya hanya jadi peserta, tidak menyumbang ide sama sekali dan sebagai pembalap. Konsekuensinya kalau kita daftar suatu pertandingan , kita hadapi treknya apapun itu.
Perubahan trek kenapa bisa sampai terjadi? Karena makin lama mobil yang dipakai makin berkiblat ke Amerika, kapasitas mesin makin besar serta spek jalanan makin tinggi.
Konsekuensinya adalah, soul speed offroad masa lalu berubah dan seakan-akan jadi lebih ke sprint rally karena bentuk jalanannya mulus.
Mohon maaf, sepertinya paradigma sprint rally diasosiasikan karena mungkin itu yang paking deket di depan mata kita di Indonesia. Padahal, jalanan offroad racing di sana memang begitu.
Berlanjut cerita ke rally. Tahun kejayaan IXOR (Indonesia eXtreme Offroad Racing) juga bertepatan dengan tahun kematian rally. Event rally & sprint rally sepi, hampir nggak ada event.
Tahun 2017, saya melihat peluang. Kebetulan jalanannya bisa dilewati mobil rally, apakah berkenan sprint rally "nebeng" IXOR dan ternyata peserta sampai 200 mobil.
Setahun kemudian, 2018, saya jadi Ketua Komisi Rally di IMI Pusat. Dari bawah kita berusaha majuin rally dengan berbagai aturan yang disempurnakan.
Kami di komisi rally ngga punya "sinterklas" untuk bisa bikin rally maju. Tapi, saya dan tim komisi cuma "ngga punya malu" buat selalu minta sumbangan kepada komunitas untuk bikin event : dari kita untuk kita demi hidupnya sprint dan rally.
Alhamdulillah, 2018-2019, kami total punya 10 event rally & sprint bahkan APRC di Medan, Sumatera Utara.
Namun sayangnya, di tahun yang sama dengan berbagai alasan justru speed offroad yang pernah membantu kami menghidupi sprint rally, tidak punya event. (bs)