
mobilinanews (Inggris) - Pembalap Meksiko Sergio Perez lolos dari pemecatan di tengah kontrak. Ternyata, keputusan manajemen Red Bull Racing (RBR) tak sepenuhnya karena bos Helmut Marko dan Christian Horner.
Isu pemecatan Perez semakin santer usai GP Belgia dimana ia start dari front row tetapi hanya finish P8 di raceday. Marko dan Horner, masing-masing sebagai penasehat senior tim prinsipil RBR, sampai merasa perlu segera menggelar rapat untuk menentukan masa depan Perez.
Pasalnya, dalam 8 race terakhir kontribusi Perez sangat minim dalam perolehan poin. Poin yang sangat dibutuhkan untuk meraih gelar juara dunia konstruktor.
Dalam 8 race itu ia hanya meraih 28 poin. Sangat jomplang dengan Verstappen yang meraih 141 poin dalam kurun waktu yang sama.
"Ini harus dihentikan. Kami tak bisa berjalan hanya dengan satu kaki," tegas Horner, yang membuat spekulasi bakal pemecatan Perez semakin kencang.
Tapi, faktanya pada rapat khusus di markas tim, Milton Keynes, Inggris, kursi Perez aman untuk sisa musim 2024. Menurut Marko, segalanya akan dievaluasi lagi untuk.musim 2025 meski sesungguhnya Perez sudah ikat kontrak hingga akhir 2026.
Horner pun bilang memberi kesempatan bangkit buat driver Meksiko itu karena ada beberapa sirkuit dimana ia diprediksi bisa tampil ganas. Yakni GP Singapore, GP Azerbaijan, dan tentu saja saat ia jadi local hero di GP Meksiko pada Oktober mendatang.
Belakangan terkuak fakta bahwa keputusan itu tak sepenuhnya karena Horner dan Marko. Ada intervensi Max Verstappen yang jadi anak emas RBR. Juga campur tangan Liberty Media, perusahaan asal AS yang menjadi pemilik hak komersial serial balap F1.
Dikutip dari media Inggris DailyMail, sebelum rapat di Inggris Verstappen sudah tunjukkan pembelaan terhadap rekan setimnya sejak musim 2021 itu.
"Hasil balap belakangan ini memang tak seperti harapan tim. Itu juga bukan kehendak pembalapnya. Saya kira masalah yang terpenting diselesaikan adalah performa mobil, bukan mengganti pembalapnya," kata Verstappen.
Imbauan itu benar adanya. Jangankan Perez , Verstappen sendiri mulai kewalahan dalam beberapa race terakhir. Kalah dengan para pembalap Ferrari,, McLaren dan Mercedes. Padahal, tahun lalu ia menangkan 19 dari 22 balapan sepanjang musim.
Dari media yang sama, Liberty Media juga disebut meminta kepada RBR agar tidak memecat Perez hingga GP Meksiko dilangsungkan. Alasannya tak hanya menyangkut sisi bisnis, tetapi juga untuk menjaga gairah balap F1 yang belakangan meningkat di benua Amerika. Terutama di Amerika Latin dimana Perez menjadi satu-satunya wakil kawasan di F1.
Di AS sendiri, Perez turut andil mempopulerkan F1 sampai tahap saat ini sehingga negeri adidaya itu bisa menggelar tiga seri dalam setahun yakni, GP Austin di Texas , GP Miami dan GP Las Vegas.
Tak hanya itu, Liberty dan bahkan RBR pun ditengarai khawatir jika GP Meksiko diboikot fans kalau pahlawan kebanggaan mereka dipecat sepihak oleh timnya.
Untuk sementara nasib Perez memang.aman.
Tapi, apakah ia masih akan balapan pada 2025, lain lagi urusannya. Itu sangat bergantung pada 10 sisa race F1 tahun ini. Yang jelas ada klausul kontrak jika ia kalah lebih dari 100 poin dengan Verstappen maka tim berhak mendepaknya. (rn)