
mobilinanews (Inggris) - Marc Marquez dan adinda kesayangannya, Alex Marquez, punya nasib berbeda. Si sulung sudah pasti jadi rider tim pabrikan Ducati pada 2025. Sang adik harus gigit jari pakai motor lama.
Dari 6 pembalap Ducati tahun depan, hanya tiga pembalap yang menggeber Desmosedici spek terbaru, GP25. Dua milik Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di tim pabrikan, sementara satunya jadi rebutan tim satelit Gresini dan VR46.
Dalam sebulan terakhir isu kencang menyebut jatah ke-3 itu akan jatuh kepada rider VR46 milik Valentino Rossi itu, yakni Fabio Di Giannantonio.
Di sela hajatan GP Inggris saat ini, akhirnya Ducati resmi menunjuk Giannantonio sebagai pembesut GP25 ke-3 setelah sebelumnya perpanjang kontrak Alex di Gresini.
Penunjukan yang wajar. Sama-sama pakai motor lawas GP23 musim ini, performa Diggia lebih moncer daripada Alex.
Saat sama Ducati juga harus memagari Diggia agar tak kabur ke tim lain (Pramac Yanaha dan Trackhouse Aprilia mengincarnya), karena brand Italia ini sudah kehilangan Jorge Martin, Enea Bastianini dan Marco Bezzecchi. Martin dan Bezzecchi akan mengawal tim pabrikan Aprilia sementara Bastianini ke tim Red Bull KTM Tech3.
Tawaran dapat motor pabrikan dan dukungan penuh dari Ducati adalah satu-satunya cara mencegah Diggia pergi.Itu juga salah satu cara untuk mengambil hati Rossi yang memilih bertahan di ducati dibandingkan pindah ke kubu Yamaha.
Meski belum ada pengumuman resmi, tahun depan Diggia akan berduet dengan Franco Morbidelli di VR46. Bedanya, pindahan dari tim Pramac Ducati itu harus rela pakai GP24 yang tahun ini ia terima di Pramac.
Fermin Aldeguer yang sudah terlanjur direkrut Ducati dari Moto2, akhirnya dipasangkan dengan Alex di Gresini.
Dengan begitu bursa pembalap ke musim 2025 semakin sempit, sekaligus jadi ancaman serius buat Jack Miller yang terancam pulang kampung ke Australia. Sadel yang tersedia hanya 1 di Trackhouse Aprilia dan 1 di Pramac Yamaha. Tetapi tanda-tandanya kedua tim ini lebih tertarik mendapuk para pembalap muda dari kelas Moto2. (rn)