
mobilinanews (Malaysia) - Joki tim Pramac Ducati, Jorge Martin, berpotensi mengunci gelar juara dunia 2024 pada Minggu (3/11) siang ini pada main race GP Malaysia. Syaratnya, ia juara dan rivalnya, Francesco Bagnaia, hanya finish P3 atau lebih buruk.
Intinya, Martin harus mengalahkan Bagnaia minimal 9 poin dalam race ini agar duel panjang perebutan gelar tak berlanjut ke seri terakhir yang belum ditentukan lokasinya menyusul banjir bandang yang merusak sirkuit Ricardo Tormo di Valencia.
Kalaupun tidak juara, ada beberapa variabel posisi finish masing-masing yang memungkinkan Martin meraih tambahan 9 poin itu.
Namun Manajer Tim Pramac, Gino Borsoi, mengaku di garasi timnya tak ada kalkulasi atau hitung-hitungan poin itu.
Kini Martin unggul 29 poin atas Bagnaia buntut dari kemenangan Martin di sesi sprint race, sementara di sesi yang sama Bagnaia terjatuh, DNF, dan kehilangan 12 poin penting atas lawannya.
Borsoi juga mengaku sama sekali tak menyinggung kalkulasi itu dengan Martin karena percaya rider-nya sudah jauh lebih dewasa dan paham betul apa yang harus dilakukan.
"Saya hanya minta ia balapan dengan hati. Mentalitasnya sudah sangat baik. Ia tak butuh nasehat," tegas Borsoi lewat media Italia, gpone.
Tidak menghiraukan hitung-hitungan yang memungkinkan Martin mengunci gelar di Sepang pada hari ini, Borsoi menyebut timnya dan Martin justru lebih sibuk untuk mempersiapkan GP24 agar tampil sesuai keinginan pembalapnya. Terlebih karena hingga tadi malam Martin dan tim belum bisa menentukan kombinasi kompon ban yang ideal untuk balapan panjang di Sepang, berdurasi 20 putaran dengan jarak tempuh 110,86 km nonstop.
"Kami masih harus menentukan ban yang akan digunakan, karena ini faktor yang sangat krusial. Kami juga harus mengantisipasi kemungkinan hujan sebelum atau saat race berlangsung. Jadi, sama sekali Kami tak sentuh kalkulator untuk hitung-hitungan poin," tegas Borsoi sembari menambahkan keputusan final setingan motor Martin akan diputuskan usai sesi warm-up pagi ini.
Sebelumnya Martin juga berkomentar keunggulan 29 poin saat ini tak akan mengubah pola permainannya. Seperti biasa ia akan fight meraih kemenangan jika ada kesempatan untuk itu. Tapi, jika beresiko atau memang tak punya kecepatan untuk menang maka prioritasnya adalah meraih poin sebisanya. Ia tak akan main aman karena hal itu justru bisa merusak fokusnya.
Jika tidak stres berkepanjangan dengan kecelakaan kemarin, Bagnaia sendiri masih favorit juara di Sepang. Apalagi ia menempati pole position sedangkan Martin akan start dari sebelahnya.
Yang dibutuhkan Bagnaia adalah memperbaiki prosesi start agar tak disalip Martin di Tikungan 1. Dan, sudah tiba saatnya ia harus siap ambil resiko agar perburuan gelar tak terhenti di GP Malaysia. Termasuk resiko untuk melayani Marc Marquez jika keduanya bertemu lagi di baris depan.
Atau mungkin juga ketemu rekan setimnya, Enea Bastianini, pemenang GP Malaysia tahun lalu dan tahun ini juga butuh kemenangan untuk mengejar posisi 3 Besar klasemen. (rn)