mobilinanews (Spanyol) - Dengan koleksi 8 gelar juara dunia yang 6 diantaranya MotoGP, Marc Marquez pantas dapat predikat pembalap legendaris. Tapi, ia tidak 'mengakui' fakta itu.
Ia menyebut 5 pembalap terbesar di kancah balap motor dunia. Meski punya gelar lebih banyak dari dua nama yang masukkan daftar, Marquez ogah memasukkan dirinya dalam kelas legendaris itu.
"Saya tak akan pernah memasukkan nama saya dalam daftar itu," kata eks pembalap Honda dan Gresini Ducati yang tahun depan masuk skuad pabrikan ducati mendampingi Francesco Bagnaia.
Dikutip dari media Gazetta dan Crash, lima pembalap super itu disebutkan Marquez dalam sebuah acara podcast di Spanyol.
Siapa sajakah?
"Saya pilih Giacomo Agostini, Angel Nieto, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi," katanya.
- Agostini adalah pembalap Italia yang meraih 15 gelar dunia, 8 diantaranya di kelas primer. Meski usia sudah 80-an tahun Agostini masih acap hadir menonton langsung MotoGP dan ia pengagum Marquez.
- Nieto layak jadi legenda Spanyol berkat 13 gelar dunianya, 7 di kelas utama. Ia menolak angka 13 yang acap dikonotasikan negatif. Menggantinya dengan istilah 12+1 yang kemudian sangat popularitas sebagai ganti angka 13.
- Mick Doohan (Austtralia) dengan 5 gelar GP500 yang ditorehkan bersama tim Repsol Honda, tim yang juga membawa 6 gelar MotoGP kepada Marquez.
- Jorge Lorenzo (Spanyol). Meski hanya 3 kali juara dunia MotoGP, Lorenzo di mata Marquez adalah pembalap besar terutama karena persaingan ketat dan panjangnya melawan Valentino Rossi. Gelar ketiga Lorenzo, musim 2015, diraih berkat 'pertolongan' Marquez yang dengan sengaja menyusahkan Rossi yang jadi rival Lorenzo.
- Valebtino Rossi (Italia) dengan koleksi 9 gelar dunia, 7 diantaranya di kelas primer.
Tak jelas mengapa Marquez me-listing Rossi pada urutan terakhir. Yang jelas saat kecil Marquez adalah fans fanatik The Doctor. Ia bahkan memasang poster Rossi di dalam kamarnya. Hubungan keduanya rusak parah pada musim 2015 itu karena Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo dengan cara menghalanginya.
Puncaknya di GP Malaysia kala keduanya berduel dengan sangat brutal. Akhirnya tubrukan dengan tuduhan Rossi sengaja menendang motor Marquez sehingga jatuh.
Rossi membantah. Namun stewards tak goyah. Rossi dihukum harus start dari belakang di seri terakhir pada GP Valencia membuat Lorenzo meraih gelar lagi.
Hingga saat ini hubungan Rossi dengan Marquez tak kunjung harmonis. Rossi pun mengecam Ducati dengan menyebutnya salah jalan ketika mereka justru memilih Marquez sebagai pendamping Bagnaia pada musim 2025 nanti. (rn)