
mobilinanews (Inggris) - Juara dunia F1 Max Verstappen baru saja mengakui pertemuannya dengan bos Mercedes Toto Wolff lewat sebuah wawancara panjang di kanal televisi Viaplay. Lewat media sama ia juga menyinggung kemungkinan pindah ke tim Aston Martin.
Selain Mercedes, Aston Martin juga berambisi merekrut Verstappen. Tim milik konglomerat Kanada, Lawrence Stroll, itu sudah membangun pabrik baru di Inggris untuk mewujudkan mimpi menjadi juara dunia.
Stroll juga menampung desainer legendaris F1 Adrian Newey setelah yang bersangkutan pisah dengan Red Bull Racing (RBR). Ia juga berobsesi untuk menyandingkan Newey dengan Verstappen dan meyakini duet ini akan mempercepat Aston Martin mewujudkan gelar dunia.
Sejak pertengahan musim 2024 lalu bermunculan spekulasi kalau Aston Martin adalah tujuan tepat untuk Verstappen jika ia tak lagi merasa kencang di atas RB21 tahun depan.
Newey yang secara pribadi sangat dekat dengan Verstappen dan berperan besar menjadikan Verstappen sebagai pembalap top F1 dinilai sosok yang bisa mempengaruhi pilihan Verstappen ke Aston Martin.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah Honda, pabrikan Jepang yang membawa Verstappen meraih 4 gelar juara dunia F1 secara beruntun.
Honda akan berpisah dengan RBR di akhir tahun 2025. Brand ini akan menjadi pemasok mesin Aston Martin pada 2026 bertepatan dengan regulasi teknis F1. Sementara RBR akan berkolaborasi dengan pabrikan AS, Ford.
Intinya, Newey dan Honda adalah faktor kunci untuk menarik Verstappen begitu ia tak lagi merasa nyaman dengan RBR meski sudah diikat kontrak hingga musim kompetisi 2028.
"Tapi, saya sama sekali belum memikirkan hal itu (pergi ke Aston Martin). Regulasi baru membawa banyak perubahan menarik namun sejujurnya saya tak tertarik untuk saat ini," kata Verstappen lewat Viaplay.
Ia menyebut sama sekali belum ada pembicaraan dengan pihak Aston Martin meski ada isu yang menyatakan Stroll sudah melobi manajer Verstappen untuk mengatur perpindahan. Bahkan Stroll juga dikabarkan siap membayar Verstappen jauh di atas yang ia terima di RBR.
"Saya masih sangat muda (27 tahun). Banyak yang ingin saya capai, termasuk hal di luar F1. Jadi banyak hal yang bisa terjadi di masa depan. Untuk saat ini saya nyaman di RBR dan berharap tetap seperti itu."
Meski berulangkali menyatakan loyal pada RBR, Team Principal RBR Christian Horner tetap merasa perlu untuk memagari Verstappen dari godaan tim lain seperti Mercedes dan Aston Martin.
"Itu sepenuhnya bergantung kepada kami. Hanya ada satu cara untuk mencegah Max tak pergi ke tim lain, yakni menyediakan mobil kencang yang ia inginkan," ucap Horner.
Belajar dari kekurangan RB20 tahun ini, Horner pun bersiap untuk meluncurkan seri RB21 tahun depan agar kembali dominan di trek F1. Hanya itu cara untuk menahan potensi kepergian Verstappen.
"Kami akan memberinya mobil yang memungkinkannya bertarung lagi dalam perebutan gelar F1. Saya yakin itu," imbuhnya.
Horner menyebut tak mudah menyediakan mobil yang sesuai dengan driving style dan keinginan Verstappen. Tapi, juga tak akan mudah bagi tim yang berniat membajak pembalap utamanya itu.
Karena itu wajar saja jika Verstappen belum terlalu memikirkan akan dimana pada musim 2025. Itu akan sangat bergantung pada performa mobil yang diberikan RBR. Jika kalah dengan Mercedes atau Aston Martin tentu saja cerita berikutnya akan berbeda. (rn)