Mobilinanews (Swedia) - Menjelang putaran kedua FIA World Rally Championship (WRC) 2025 yang berlangsung pada 13-16 Februari 2025 di Swedia, Tim Toyota Gazoo Racing (TGR) optimis untuk dapat mempertahankan posisinya di puncak klasemen.
Sebelumnya, TGR sendiri telah mendapatkan hasil yang cemerlang di putaran pertama di Monte Carlo dengan mengamankan podium 1 dan 2 yang dihuni diraih oleh Sebastien Ogier di posisi pertama dan Elfyn Evans di posisi kedua.
Namun, pada putaran kedua kali ini, TGR mengumumkan bahwa Sebastien Ogier akan absen di Reli Swedia. Dengan begitu, kondisi ini pun membuat Elfyn Evans harus mengerahkan performa maskimalnya untuk mempertahankan posisi TGR.
Dengan demikian, pereli asal Inggris itu pun mengungkapkan bahwa absennya rekan timnya di putaran kedua ini bukanlah masalah. Baginya, Reli Swedia merupakan salah satu ajang yang sangat dinantikan untuk memacu GR Yaris Rally1 di lintasan yang penuh salju.
“Podium kami di Monte Carlo merupakan awal yang solid dan kami menantikan tantangan berikutnya di Swedia. Ini adalah ajang yang selalu menyenangkan untuk melakukan kecepatan tinggi diatas salju,” ungkapnya dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Akan tetapi, Evans yang akan start di urutan pertama juga mengatakan bahwa akan ada kesulitan dalam di Reli Swedia, salah satunya terkait penggunaan ban yang sekaligus menjadi musim pertama Hankook untuk membuktikan kualitas bannya di atas salju.
“Membuka jalan (start pertama) bisa membuat awal akhir pekan menjadi sulit jika ada banyak salju baru seperti tahun lalu. Di sisi lain, jika cuaca dingin, itu bisa menguntungkan kami dan kami akan mengerahkan segenap kemampuan kami,” terangnya.
“Ada banyak hal yang harus dipelajari di awal tahun tentang ban Hankook baru. Sejauh ini, perasaannya sangat berbeda dari sebelumnya dan kami harus mencoba beradaptasi dengan itu dan memanfaatkannya sebaik-baiknya,” sambungnya.
Bahkan, terkait soal ban baru dari Hankook ini juga dibenarkan oleh kepala tim Reli TGR, Jari-Matti Latvala yang berharap seluruh tim yang berlaga dapat cepat beradaptasi dengan baru dan menampilkan hasil yang optimal.
“Di setiap permukaan berbeda yang kami hadapi di awal musim ini, ada ban baru yang harus dipelajari, jadi pengujian kami sebelum berlaga untuk memberi pemahaman kepada pembalap kami tentang cara mendapatkan hasil terbaik dari ban tersebut,” tuturnya.
“Kondisi reli seperti ini bisa jadi sulit, karena jika ada salju baru yang turun di atas lapisan es dapat memengaruhi performa pembalap. Semoga kondisinya bisa stabil dan reli ini akan menjadi reli yang dapat dinikmati oleh semua pembalap kami,” pungkas Latvala.