
mobilinanews (Italia) - Untuk pertama kalinya Lewis Hamilton merasakan performa SF25 secara utuh di sirkuit milik Ferrari, Fiorano, pada Rabu kemarin. Titik awal untuk mewujudkan mimpi meraih gelar kali ke-8.
Itu kesempatan juara dunia 7 kali itu mengeksplorasi seluruh elemen teknis SF2 sebelum tes resmi F1 2025 di Bahrain akhir bulan ini dan lanjut ke seri pembuka di GP Australia, 10 Maret.
Yang paling berkesan baginya adalah kali pertama merasakan getaran mesin SF25 kala mencoba top speed-nya di Fiorano. Sebuah pengalaman unik karena sejauh ini ia bersama Mercedes di sepanjang karir F1.
"Wow! Saya pikir senyum di wajah saya sangat lebar saat merasakan getarannya kali pertama. Sangat berbeda dengan mobil-mobil sebelumnya yang pernah saya kendarai," katanya usai tes.
Mobil yang ia maksud jelas Mercedes, pabrikan Jerman yang menyokong Hamilton sepanjang karirnya dengan koleksi 7 gelar F1 (1 bersama McLaren bermesin Mercedes dan 6 bersama tim pabrikan Mercedes).
Ia bersama McLaren pada musim pertamanya di F1 pada 2007 sampai 2012, dan lanjut ke tim Mercedes periode 2013 hingga 2024. Total sepanjang 17 tahun.
Ia menekankan ada beberapa hal unik atau perbedaan spesifik antara Ferrari dengan seluruh mobil besutannya selama ini (tanpa menyebut brand Mercedes).
Yang pasti semua tahu kalau transfer Hamilton dari Mercedes ke Ferrari adalah upaya untuk kembali ke trek kejuaraan dunia setelah kehilangan gelar secara kontroversil saat bertarung ketat dengan Max Verstappen di GP Abu Dhabi 2021. Hamilton kehilangan gelar pada lap terakhir, detik-detik terakhir pada seri terakhir musim balap tahun itu.
Saat ini Hamilton bersama Michael Schumacher (legenda Ferrari) menjadi pemegang bersama rekor 7 kali juara dunia F1. Sulit memprediksi apakah ia akan bikin rekor sendiri menjadi juara 8 kali, namun tentu saja ia punya keyakinan sehingga ambil langkah mengejutkan dengan tiba-tiba hengkang ke Ferrari sebelum musim 2024 lalu digelar. Padahal ia baru saja teken kontrak perpanjangan di Mercedes.
Tahun lalu performa Red Bull hanya dominan di paroh pertama kompetisi sebelum Max Verstappen bikin rekor buruk tanpa juara dalam 10 seri.beruntun. Di paroh kedua kompetisi itulah Ferrari, McLaren dan Mercedes bergantian jadi pemenang. Ferrari cetak juara 5 kali lewat Charles Leclerc dan Carlos Sainz.
Dengan regulasi teknis yang tak berubah dengan tahun lalu, maka 4 tim elit itu diperkirakan masih akan bersaing ketat tahun ini. Kuncinya adalah pengembangan desain sasis dan sektor aerodinamika masing-masing untuk menopang kecepatan.
Dalam konteks itulah Hamilton dinilai akan sangat diuntungkan dengan kehadiran Loic Serra, desainer Mercedes yang ikut hengkang ke Ferrari.
Serra inilah yang sejak tahun lalu sudah mendesain sasis dan perangkat aero SF25 yang kabarnya berorientasi pada driving style Hamilton. Salah satu terobosan yang dibuat Serra adalah posisi roda SF25 yang sedikit didorong ke depan dibandingkan SF24. Itu kabarnya untuk memberikan ruang kokpit ideal sesuai gaya balap dan postur tubuh Hamilton. (r)