mobilinanews (Jakarta) – Pebalap Valentino Rossi dirundung kecewa berat. Sebab hukuman start dari posisi paling belakang di Valencia pada 8 November mendatang sama saja dengan mengubur peluang untuknya jadi juara dunia.
“Saya benar-benar kecewa kehilangan kans dengan cara seperti ini. Start paling belakang sama saja tidak ada kesempatan untuk berhasil. Dengan cara ini kejuaraan dunia menjadi ternoda,” kata Rossi seperti dikutip Autosport.
Rossi saat ini masih memimpin klasemen pebalap dengan nilai 312. Dia unggul tujuh angka dari rival terdekat sekaligus rekan satu tim, Jorge Lorenzo di posisi dua.
Dalam situasi ideal, Rossi punya kesempatan bagus untuk merengkuh gelar juara dunia ke-10 musim ini. Apalagi dia tampil konsisten di sepanjang tahun, selalu finish, 15 kali naik podium, 2 kali finish kelima dan keempat.
Tapi situasinya berbalik setelah “insiden tendangan” di MotoGP Sepang pekan lalu mengakibatkan Marc Marquez terjatuh dan tidak bisa menyelesaikan perlombaan. Rossi seolah tak punya kesempatan untuk mendapatkan titelnya yang diidam-idamkan tahun ini.
Hukuman tiga poin penalti di MotoGP Malaysia membuatnya kini mengantongi total empat poin penalti. Dia pun harus memulai balapan seri terakhir di Valencia dari posisi paling belakang.
Tiga poin penalti itu diterimanya sebagai buntut dari insiden dengan Marquez di Sepang. Meski Race Direction melihat Rossi tak punya maksud menjatuhkan Marquez di lap ketujuh, tapi manuvernya mendesak dan menahan Marquez ke bagian luar tikungan dianggap salah.
Setelah sanksi itu , Rossi bahkan sempat menyatakan tak yakin akan turun di Valencia.
Start dari posisi paling belakang, menurut pebalap 36 tahun itu sama saja memberi gelar juara dunia kepada Lorenzo yang dipredksi bakal melaju dengan leluasa.
"Saya telah memberikan segalanya untuk memenangi titel ini pada tahun ini. Kehilangan titel di trek itu satu hal sendiri, tapi cara ini jauh lebih menyakitkan," ungkap Rossi yang tak bisa menutupi kekecewaan atas sanksi yang dijatuhkan kepadanya.
Kini Rossi tinggal menunggu hasil banding yang telah dilayangkan. Mungkinkah sanksi start dari belakang di Valencia bisa berubah?
“Saya benar-benar kecewa kehilangan kans dengan cara seperti ini. Start paling belakang sama saja tidak ada kesempatan untuk berhasil. Dengan cara ini kejuaraan dunia menjadi ternoda,” kata Rossi seperti dikutip Autosport.
Rossi saat ini masih memimpin klasemen pebalap dengan nilai 312. Dia unggul tujuh angka dari rival terdekat sekaligus rekan satu tim, Jorge Lorenzo di posisi dua.
Dalam situasi ideal, Rossi punya kesempatan bagus untuk merengkuh gelar juara dunia ke-10 musim ini. Apalagi dia tampil konsisten di sepanjang tahun, selalu finish, 15 kali naik podium, 2 kali finish kelima dan keempat.
Tapi situasinya berbalik setelah “insiden tendangan” di MotoGP Sepang pekan lalu mengakibatkan Marc Marquez terjatuh dan tidak bisa menyelesaikan perlombaan. Rossi seolah tak punya kesempatan untuk mendapatkan titelnya yang diidam-idamkan tahun ini.
Hukuman tiga poin penalti di MotoGP Malaysia membuatnya kini mengantongi total empat poin penalti. Dia pun harus memulai balapan seri terakhir di Valencia dari posisi paling belakang.
Tiga poin penalti itu diterimanya sebagai buntut dari insiden dengan Marquez di Sepang. Meski Race Direction melihat Rossi tak punya maksud menjatuhkan Marquez di lap ketujuh, tapi manuvernya mendesak dan menahan Marquez ke bagian luar tikungan dianggap salah.
Setelah sanksi itu , Rossi bahkan sempat menyatakan tak yakin akan turun di Valencia.
Start dari posisi paling belakang, menurut pebalap 36 tahun itu sama saja memberi gelar juara dunia kepada Lorenzo yang dipredksi bakal melaju dengan leluasa.
"Saya telah memberikan segalanya untuk memenangi titel ini pada tahun ini. Kehilangan titel di trek itu satu hal sendiri, tapi cara ini jauh lebih menyakitkan," ungkap Rossi yang tak bisa menutupi kekecewaan atas sanksi yang dijatuhkan kepadanya.
Kini Rossi tinggal menunggu hasil banding yang telah dilayangkan. Mungkinkah sanksi start dari belakang di Valencia bisa berubah?