mobilinanews (Inggris) - Sejak diluncurkan Netflix pertama kalinya pada 2019 lalu, serial film dokumenter F1 'Drive to Survive' telah meningkatkan popularitas F1 secara signifikan. Terutama di kalangan muda. Tapi, tetap saja menuai kritik.
Ironisnya kritik yang muncul justru dari kalangan dalam F1 sendiri. Salah satunya adalah Max Verstappen, yang justru paling vokal.
Film seputar cerita di balik balap F1 itu, entah pembalap dan kru teknisnya, suasana di paddock dan sebagainya dikemas selayaknya sebuah film. Membuka mata dan pikiran penonton seputar F1 yang selama ini tersembunyi.
Sayangnya, seperti kata pengritik, acap sekali adegan atau komentar pembalap yang berkompetisi tak sesuai dengan aslinya. Ada unsur dramatisasi macam sinetron agar lebih enak ditonton.
Aspek adegan palsu itu pula yang membuat Verstappen menertawakan seri ketujuh Drive to Survive yang diluncurkan Netfilx pada Jumat lalu atau seminggu sebelum race pembuka 2025 di GP Australia.
Pada rekaman momen GP Miami 2024, Lando Norris (McLaren) sukses meraih kemenangan pertamanya di F1 dengan mengalahkan Verstappen. Ada adegan berikutnya saat Norris berselebrasi dengan timnya, dan di tempat berbeda tampak Verstappen tertegun dengan muka menyedihkan.
Juara dunia 2009 Jenson Button yang jadi komentator pun memunculkan narasi yang menyebut Verstappen adalah pembalap pemenang yang datang bukan untuk sebuah kegagalan. Sepertinya, kata Button, kekalahan ini pukulan mental dan menyakitkan bagi Verstappen.
Bagian itu yang dikritik Verstappen karena lagi-lagi tak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
Verstappen membantah penggambaran ini dan menegaskan bahwa dia tidak dalam suasana hati yang muram atau marah.
"Saya memang kecewa karena gagal memenangkan balapan, tapi tidak sedih. Saya justru bahagia melihat sahabat saya meraih kemenangan perdananya. Dan, malam harinya kami merayakan bersama kebahagiaan itu," kata Verstappen yang saat itu memang bersahabat dan sering menghabiskan waktu bersama Norris. Hubungan keduanya baru mulai retak setelah Norris menjelma jadi penantang Verstappen dalam perebutan gelar di paro kedua kompetisi 2024.
"Saya tidak sedih atau marah. Tapi, gambaran oada film itu justru sangat menyedihkan," kata pembalap Red Bull Racing itu.
Para penggemar F1 di jagat media sosial pun memberikan dukungan kepada Verstappen. Tak lain karena adegan muka muram dan kesal yang diperlihatkan dalamnfilm itu sepertinya bukan di Miami, tetapi momen saat Verstappen berada di grand prix yang berbeda. (r)