mobilinanews (Argentina) - Angin segar buat MotoGP, terutama buat opa Carmelo Ezpelata sang pemilik Dorna Sports yang juga memiliki hak komersial MotoGP. Tak lain karena dua pabrikan raksasa, Honda dan Yamaha, sudah mulai menggeliat. Artinya, semarak balapan bakal meningkat.
Ya, baru sebatas menggeliat. Belum pada kondisi bangun dari tidur panjangnya. Setidaknya hasil sementara di GP Argentina menunjukkan hasil positif bagi Honda dan Yamaha yang dulunya bergantian menguasai MotoGP. Status konsesi yang diberikan Dorna dan FIM sudah menunjukkan hasil sementara dengan beberapa kejutan di Sirkuit Hermas de Rio Hondo.
Kejutan pertama dibuat pembalap tim satelit LCR Honda Johann Zarco. Rider gaek asal Prancis itu cukup lama bertahan sebagai pace setter di sesi FP1. Catatan waktunya baru bisa dipatahkan Marc Marquez di pengujung sesi latihan, tapi dengan marjin waktu yang bikin fans MotoGP tercengang. Hanya berjarak 0,026 detik.
Dan, di sesi yang sama, pembalap pabrikan Honda Luca Marini pun bisa fight menuju posisi 6 Besar.
Untuk sementara Honda harus bernafas lega. RC213V yang pernah berjaya tampak mulai kompetitif, terutama pada saat permukaan lintasan punya daya cengkeram rendah.
Sayang, di sesi Practice hanya Zarco yang mewakili Honda meraih tiket otomatis ke kualifikasi Q2.
Yamaha juga ikut menggeliat. Alex Rins dan Fabio Quartararo secara mengejutkan juga ikut lolos langsung ke Q2. Membuat sesi kualifikasi pada Sabtu (15/3) ini sangat menarik karena diwakili oleh 5 pabrikan berbeda di kelas primer. Ada Ducati yang dipastikan bakal dominan lagi, tapi perebutan posisi start akan ketat antara joki Aprilia, KTM, Yamaha dan Honda.
Meloloskan Rins dan Quartararo langsung ke Q2 membuat Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli berbahagia serasa seperti juara. Itu pencapaian terbaik di tengah berbagai masalah yang menghantui timnya selama ini.
"Punya dua pembalap di Q2 adalah pencapaian sempurna pada saat ini. Kami akan terus bekerja dengan cara yang sama untuk meraih hasil terbaik yang bisa diraih pada sesi kualifikasi dan Sprint Race," katanya.
Seperti halnya Honda yang selama ini juga kesulitan memenej kinerja ban, terutama ban belakang, data teknis pada dua sesi awal GP Argentina dengan kondisi lintasan dan suhu udara yang berbeda akan sangat bermanfaat sebagai bahan evaluasi kedua tim.
Persaingan Zarco, Rins dan Quartararo pada kualifikasi akan menjadi perhatian tersendiri di tengah nama-nama besar dan kompetitif saat ini macam Marquez Bersaudara, Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi dan mungkin pula Fabio De Giannantonio.
Tak perlu bermimpi untuk mengalahkan para joki Ducati. Bisa bersaing dengan Aprilia dan KTM saja sudah jadi prestasi Honda dan Yamaha untuk ukuran saat ini.
Dan, itu pula yang tetap memicu semangat punggawa tim pabrikan Honda, Luca Marini dan Joan Mir. Keduanya akan berjibaku lewat sesi Q1. Ikut berebut 2 tiket ke Q2, melengkapi jatah 12 pembalap yang berjuang memperebutkan posisi start terbaik.
"Saya dan Joan (Mir) tetap berpikir positif. Motor kami berkembang meski harus berjibaku lewat Q1. Tapi, di MotoGP apa saja bisa terjadi. Mari melihat apa yang bisa kami raih," komentar Marini, adik tiri Valentino Rossi.
Yuklah dinanti! Bukan hanya Honda, tapi juga aksi lanjutan para punggawa Yamaha. (r)