
mobilinanews (Australia) - Ada 6 pembalap yang menjalani musim pertamanya di F1 sebagai regular driver di GP Australia. Empat orang keok alias DNF. Dua mencapai finish, tapi hanya 1 yang masuk zona poin, tepatnya 4 Besar meski berangkat dari garis start dari posisi 16.
Ia adalah Andrea Kimi Antonelli, pembalap belia Italia berusia 18 tahun. Tahun lalu saat usianya baru 17 tahun, ia dipilih Mercedes untuk menggantikan pembalap super Lewis Hamilton yang pindah ke Ferrari.
Dan, pada race GP Australia, Minggu (16/4), Kimi membuktikan kalau Team Principal Mercedes Toto Wolff tak salah memilihnya. Di tengah siraman hujan ia pertunjukkan kelasnya di atas para pembalap debutan seperti Jack Doohan (Alpine), Isack Hadjar (Racing Bulls), Gabriel Bortoleto (Sauber) dan Liam Lawson (Rwd Bull Racing) yang semuanya gagal mencapai finish. Juga mengalahkan Oliver Bearman (Haas) yang mencapai finish tetapi tidak mendapatkan poin.
Tiga alasan menjadi catatan khusus Kimi dalam debutnya. Start P16 dan finish P4 bukan sekadar nasib baik di tengah hujan yang merepotkan semua pembalap. Itu menggambarkan daya juangnya yang istimewa. Kedua, saat melintir di tengah lomba ia pun bisa mengendalikan Mercedes W16 besutannya dengan baik meski berputar beberapa kali.
"Untungnya terjadi di lokasi yang aman," katanya, menyebut safety area aspal yang luas (bukan rumput) dan jauh dari tembok lintasan.
Dan, yang ketiga, saat ia menyalip Alex Albon (Williams) untuk merebut posisi ke-4. Caranya menyalip pun keren. Menggambarkan nyali, skill, ketenangan dan perhitungan yang matang karena sedemikian kecil celah yang ada dengan resiko crash.
"Pada situasi balap seperti ini akan lebih mudah tidak mencapai finish daripada finish. Beberapa pembalap senior pun alami slip di lintasan dan menubruk tembok. Kimi menunjukkan ketenangannya dan sangat impresif untuk dilihat. Itu juga menggambarkan masa depannya yang masih panjang akan cerah sepanjang kami bisa memberikan semua yang ia butuhkan," kata Wolff.
Kimi mengakui komunikasi dengan tim sangat membantu ketenangannya berlomba, terutama setelah kejadian mlintir tadi seusai menyalip Nico Hulkemberg untuk posisi 12. Ketenangan itu pula yang membuatnya sukses menyalip Albon jelang balapan berakhir.
Kimi bukan pembalap termuda yang tampil di F1. Rekor itu milik Max Verstappen dengan usia 17 tahun. Tapi, ia menjadi pembalap ruki paling berprestasi pada race perdana, yakni P4 dengan ganjaran 12 poin.
"Saya mengawali start dengan sangat sulit. Sangat banyak pelajaran yang saya petik, dan tentu saja hasil ini memberi kepercayaan diri menuju seri berikutnya," katanya.
Digabung dengan poin George Russell yang finish P3 maka total poin Mercedes saat ini di kejuaraan dunia konstruktor adalah 27.
Jumlah yang sama dengan McLaren dimana Lando Norris sukses menjadi juara dengan torehan 25 angka plus Oscar Piastri yang finish P9 dengan tabungan 2 poin. Kedua tim mengawali kejuaraan 2025 dengan status pemegang kekuasaan kejuaraan konstruktor sementara. (r)