Fakta Mengejutkan: Ganti Oli Mesin Usai Mudik Jauh Ternyata Bisa Jadi Tindakan Sia-Sia

Rabu, 09/04/2025 11:10 WIB | Ade Nugroho
Fakta Mengejutkan: Ganti Oli Mesin Usai Mudik Jauh Ternyata Bisa Jadi Tindakan Sia-Sia
Fakta Mengejutkan: Ganti Oli Mesin Usai Mudik Jauh Ternyata Bisa Jadi Tindakan Sia-Sia

mobilinanews (Jakarta) - Setelah menempuh perjalanan ratusan hingga ribuan kilometer selama musim mudik, banyak pemilik mobil yang langsung buru-buru menjadwalkan servis, terutama mengganti oli mesin. Alasannya klasik: "Takut mesin rusak karena kerja keras saat perjalanan jauh."

Tapi tahukah Anda? Menurut para ahli, mengganti oli mesin setelah mudik justru bisa menjadi langkah yang sia-siajika kondisi tertentu terpenuhi. Jadi, sebelum buru-buru buka dompet dan pesan jadwal servis, simak dulu penjelasan teknis berikut ini.

Ganti Oli Setelah Mudik? Belum Tentu Perlu

Menurut Jehan Auda Prakasa, Service Manager bengkel resmi Honda Pondok Indah, ganti oli mesin setelah mudik bukanlah keharusan, apalagi jika Anda sudah menggantinya sebelum berangkat.

Oli mesin modern sudah dirancang memiliki usia pakai hingga 6 bulan atau 10.000 km," jelasnya.

Artinya, jika Anda baru saja mengganti oli sebelum mudik, dan perjalanan pulang pergi hanya menempuh 1.000–2.000 km, maka usia oli masih sangat layak digunakan.

Kecuali… Oli Sudah Dipakai Sebelumnya

Lain cerita jika Anda sudah menggunakan oli tersebut untuk beberapa ribu kilometer sebelum mudik. Dalam kasus ini, oli sudah mengalami penurunan kualitas, dan saat menghadapi beban berat selama perjalanan jauh, performanya bisa menurun drastis.

Kalau oli sudah dipakai sekitar 5.000 km dan kemudian dibawa mudik dalam kondisi ekstrim, maka setelah pulang sebaiknya diganti,” kata Jehan.

Kenapa Oli Modern Lebih Tahan Lama?

Perbedaan utama oli modern dibandingkan oli jadul terletak pada base oil dan aditif.

Base Oil Sintetik

Mayoritas oli saat ini menggunakan base oil sintetik, bukan lagi mineral murni. Base oil ini dirancang agar:

Tahan terhadap suhu ekstrem

Memiliki kestabilan viskositas tinggi

Tidak mudah menguap

Aditif Berkualitas Tinggi

Aditif seperti anti-karat, anti-oksidasi, dan pembersih internal membantu oli bekerja lebih optimal:

Melindungi mesin dari endapan

Mengurangi gesekan internal

Mampu menghadapi tekanan tinggi dalam durasi lama

Dengan semua elemen ini, oli tidak cepat rusak meski mobil digunakan dalam perjalanan panjang. Selama tidak ada tanda-tanda overheat, asap dari knalpot, atau perubahan warna ekstrem pada oli, maka oli tersebut masih aman digunakan.

Lalu Kapan Waktu Terbaik Ganti Oli Setelah Mudik?

Pertanyaannya bukan "harus ganti atau tidak", tapi "kapan terakhir oli diganti sebelum mudik?" Inilah patokan sederhananya:

Kondisi Oli Sebelum Mudik Jarak Tempuh Mudik Perlu Ganti?
Baru diganti < 1 bulan < 2.000 km Tidak perlu
Sudah terpakai > 4.000 km > 1.000 km Sebaiknya ganti
Tidak ingat kapan terakhir - Mending ganti

Kesimpulan: Cerdas Merawat, Jangan Asal Servis

Mengganti oli mesin memang bagian penting dari perawatan mobil. Tapi melakukannya secara asal tanpa memahami kondisi sebenarnya bisa membuat Anda mengeluarkan biaya yang tidak perlu. Lebih baik simpan uang itu untuk kebutuhan lain, atau dialihkan untuk pengecekan komponen lain yang benar-benar butuh perhatian setelah perjalanan jauh, seperti kampas rem, ban, atau sistem pendingin.

Ingat, mobil juga butuh logika, bukan cuma insting. Sebelum mengganti oli, pertimbangkan usia pakai dan jarak tempuh. Dengan cara ini, Anda bisa merawat kendaraan lebih efisien, hemat, dan tepat sasaran.

Kalau kamu mau infografik ringkas soal waktu ideal ganti oli, atau checklist lengkap servis pasca mudik, tinggal bilang aja ya!