mobilinanews (Italia) - Dominasi Marquez Bersaudara di seri MotoGP tahun ini tak hanya mengusik fans setia MotoGP. Tapi, juga mempengaruhi hasrat menonton legenda balap motor asal Texas, AS, Kevin Schwanzt.
Juara dunia GP500 pada musim kompetisi 1993 itu hadir dan menikmati tontonan seri WSBK Italia di Sirkuit Cremona, Italia, pada 2-4 Mei lalu.
"Superbike selalu menyenangkan untuk ditonton. Saya ke sini untuk menikmatinya. MotoGP sudah.mulai membosankan," kata Schwanzt yang meraih gelar 1993 bersama tim Suzuki seperti dikutip dari speedweek.
Meski banyak sekali perbedaan spek motor di WSBK dan MotoGP, ia yakin para pembalap WSBK bisa menuju ajang MotoGP dengan mudah. Para joki WSBK macam Toprak Razgatlioglu dan Nicolo Bulega ia sebut contoh yang layak ke MotoGP.
Soal kebosanan Schwanzt menonton MotoGP bisa dimaklumi karena hal sama juga diapungkan sejumlah pengamat. Praktis di awal musim ini hanya Marc Marquez (Ducati) dan Alex Marquez (Gresini Ducati) yang silih berganti di baris depan. Bahwa Bagnaia menang di Texas tak lain berkat keteledoran Marquez dan celaka.
Marc dan adiknya Alex, memang bersaing ketat di klasemen pembalap. Tetapi sama sekali tak ada rivalitas. Kakak beradik ini tak pernah bentrok sengit apalagi kasar saat balapan. Bahkan saling mendorong dan kerjasama seperti diungkap oleh Franco Morbidellli, (VR46 Ducati).
"Mereka mendapat keuntungan. Kami di akademi VR46 bukan sedarah, bukan saudara, tetapi patut meniru cara mereka untuk saling menguntungkan," kata Morbidelli.
Juara dunia 2022 dan 2023 Francesco Bagnai pun sejauh ini tak berkutik melawan Marc yang adalah rekan setimnya di Ducati. Bersaing dengan Alex yang memacu Ducati Desmosedici GP24 pun sulit buat Bagnaia. Padahal ia pakai motor 2025 seperti yang dikendarai Marc.
Boleh saja Schwanzt bosan menonton dominasi duo Marquez karena di antara mereka berdua tak ada duel sengit. Tak akan saling menjatuhkan. Tidak seperti permainan kalau salah satu mereka melawan Bagnaia di baris depan.
Marc Marquez pun tak membantah kalau dari sisi tontonan, musim tahun ini kurang greget sebagai hiburan. Namun, ia berkata hal itu bukan salahnya. Justru para pesaingnya yang harus menghidupkan kompetisi dengan cara mencoba mengejar dan fight dengannya.
"Saya balapan untuk meraih kemenangan. Itu menyenangkan, tetapi akan lebih menyenangkan jika diraih dengan persaingan ketat," kata Marquez baru-baru ini.
Nah, apa jadinya jika mantan pembalap sekaliber Schwanzt saja sudah merasa bosan nonton MotoGP? (r)