
mobilinanews (Italia) - Francesco 'Pecco' Bagnaia adalah King of Mugello. Ia juara beruntun 2022, 2023 dan 2024 di sirkuit penyelenggara GP Italia pada akhir pekan ini. Ia juga memenangi sprint race 2023 dan 2024.
Di antara para pembalap tuan rumah Italia, Bagnaia salah satu yang diunggulkan dan sangat diharapkan tifosi menjadi pemenang.
Jika mengacu pada musim ini dimana Bagnaia tak cukup kompetitif melawan rekan satu timnya di Ducati, Marc Marquez, potensi Pecco tentu saja diragukan. Bahkan melawan Alex Marquez (Gresini Ducati) pun ia keteteran.
Akankah joki Spanyol Marquez Berrsaudara akan berjaya di bumi Italia? Atau Pecco tetap menjadi raja Mugello?
Itu sebuah penantian menarik. Fans tuan rumah, bersama gerombolan penggemar fanatik Valentino 'The Doctor' Rossi dipastikan berada di kubu Pecco.
Di luar faktor itu, ada faktor penting lainnya yang membuat Pecco diharapkan bisa bangkit di Mugello. Tak lain karena kepercayaan dirinya di atas motor mulai muncul setelah finish podium di GP Aragon lalu di bawah Marquez dan Alex.
Penilaian itu tak datang dari seorang pengamat. Tapi datang dari Luigi Dall"Igna yang tak lain adalah insinyur paling berpengaruh di Ducati.
Dall’Igna menekankan pentingnya podium Bagnaia di Aragón sebagai sinyal kembalinya Pecco ke rasa percaya diri dan konsistensi. Direktur Ducati Corse itu menilai hasil tersebut lebih bermakna simbolis dan teknisnya daripada sekadar posisi akhir.
"Yang benar-benar membuat saya bahagia adalah Pecco menemukan dirinya lagi—reaksinya dan, akhirnya, senyumnya,’ kata Dall’Igna.
‘Ia berjuang, mempertahankan diri, melaju dengan baik, dan hampir berada di posisi kedua, bersaing di antara para pesaing teratas di mana seharusnya ia berada.’
Menurut Dall’Igna, hasil tersebut datang di saat yang krusial. Pecco mendapatkan kembali kepercayaan pada dirinya sendiri dan motornya, yang sebelumnya dibayangi oleh rasa putus asa dan frustrasi.
Bagi insinyur Italia tersebut, posisi ketiga memiliki arti penting di luar aspek olahraga.
"Ini pada kenyataannya melegakan, posisi ketiga yang sangat berarti, posisi yang mewakili lebih dari sekadar sudut pandang teknis dan mental. Ini adalah langkah maju yang meningkatkan moral bagi seluruh tim," pungkasnya.
Ya, selama ini Pecco memang tak merasa nyaman di atas Desmosedici GP25. Belum mampu beradaptasi meski sudah mencoba berbagai cara. Berbeda jauh dengan Marquez yang langsung gemilang di atas motor dengan spek teknis yang sama.
Tapi, kini seperti penilaian Dall’Igna, Pecco sudah bisa tersenyum di atas motornya. Kepercayaan dirinya sudah pulih. Ia datang ke Mugello di negeri sendiri dengan senyum.
Akankah pada akhir balapan juga akan diiringi senyum? (r)