mobilinanews (Jakarta) – Salah satu kiat utama mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah dengan Defensive Driving. Berdasarkan data dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), defensive driving adalah perilaku mengemudi yang dapat membuat kita terhindar dari masalah, baik yang disebabkan orang lain atau diri kita sendiri.
“Lebih merupakan pendekatan intelektual tentang bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efisien dan bertanggungjawab,” kata Bintarto Agung, Presiden Direktur IDDC.
Ada empat elemen kunci yang harus dipatuhi untuk menjadi pengemudi defensive, yaitu kewaspadaan, kesadaran, perilaku dan antisipasi. Keempat elemen ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu proaktif dan reaktif.
Proaktif adalah perilaku berkendara defensive yang bertujuan untuk meminimalkan resiko, dan merupakan cara mengemudi secara mental. Pendekatan proaktif adalah hal yang paling relevan tetapi kadang jarang dilakukan oleh pengemudi, misalnya scan depan dan samping kendaraan, siap-siap mengerem dan pikirkan jalan keluarnya.
Reaktif adalah berkendara dengan mengandalkan keterampilan dan kemampuan. Meski demikian pendekatan proaktif lebih baik dilakukan untuk mencegah dibanding hanya mengandalkan keterampilan mengemudi semata. “Hebat mengendalikan kendaraan bukan berarti mampu mencegah terjadinya kecelakaan,” imbuh Bintarto.