
mobilinanews (Italia) - Lagi, Marc Marquez (Spanyol/Ducati) menegaskan hegemoninya di ajang sprint race MotoGP 2025 dengan kemenangan manis di GP Italia, Mugello, Sabtu (21/6).
Manis karena itu kemenangan perdananya bersama Ducati di GP Italia, di depan puluhan ribu tifosi, di Mugello yang selama ini sulit ditaklukkan Marquez.
"Atmosfer di sini sangat menyenangkan. Meraih kemenangan di home race Ducati dan di depan para tifosi," kata MM93 yang menyongsong raceday Minggu (22/6) dengan lebih percaya diri.
Dengan tambahan 12 poin, Marquez hanya menambah 3 poin keuntungan atas adiknya, Alex Marquez (Gresini Ducati) yang finish kedua. Tapi, atas pembalap Ducati lainnya, Francesco Bagnaia yang merupakan team mate-nya, Marquez semakin menjauh.
Meski begitu Alex merasa puas karena memang kalah kencang dibandingkan abangnya seperti selama ini. Start dari urutan 3, ia sempat terpana oleh Bagnaia yang melesat seperti roket dari posisi start kedua.
"Tapi, saya yakin punya kecepatan lebih baik darinya. Pada momen berikutnya kami bertiga (bersama Bagnaia dan Marquez) bertarung side by side. Itu keren, buat saya luar biasa," tutur Alex yang sejurus kemudian menyalip Bagnaia di posisi terdepan.
Sayang, itu hanya bertahan 3 laps karena sang kakak dengan mudah menyalipnya di trek lurus dan akhirnya tak terkejar hingga garis finish.
Ketiganya masih menempati peringkat 1, 2 dan 3 klasemen kejuaraan dunia 2025 dengan komposisi poin masing-masing 245, 210 dan 147.
Usai sesi Practice, Jumat kemarin, Marquez menyebut targetnya di Mugello hanyalah menjaga jarak dengan Alex agar tidak kehilangan poin terlalu banyak. Ia merasa Alex akan lebih kuat darinya di trek yang selama ini menyulitkan dirinya. Ia merasa Alex dan Bagnaia yang akan bersaing.
Hal itu ia tegaskan kembali seusai juara di sprint race barusan.
"Sejujurnya saya tidak berpikir untuk menang. Tapi, kenyataannya berbeda, dan saya pikir kami sudah persembahkan pertunjukan yang seru buat fans Italia," ucap Marquez.
Meski pada main race esok masih memulai balapan dari pole position, Marquez tetap pada prinsipnya untuk tidak memancang target juara. Targetnya tetap, tidak kehilangan banyak poin dari Alex. Tapi, jika situasi memungkinkan menang, maka itu pasti ia akan ambil jika tidak beresiko. Ia tak akan tampil agresif dengan ambil resiko seperti ciri khasnya sebelum ini.
"Saya harus fokus pada Alex. Ia lawan utama saya saat ini dalam perburuan poin kejuaraan dunia. Saya tidak peduli pada Bagnaia karena poinnya sudah jauh."
"Tak berarti saya sudah tak menganggap Bagnaia keluar dari perburuan gelar musim 2025. Hanya saja saat ini ia tak berbahaya," tandas Marquez yang sangat berambisi meraih gelar tahun ini.
Saking kerasnya ambisi itu, ia bahkan terang-terangan menolak pesan ibunya agar mengalah dan berikan gelar kepada adiknya.
"Pesan ibu saya abaikan karena saya ingin menyamai rekor Valentino Rossi," tandas Marquez terus terang.
Saat ini Marquez mengoleksi 8 gelar dunia, 6 diantaranya di MotoGP. Sementara Rossi yang saat kecil menjadi idola tetapi menjadi.musuh saat mengaspal bareng di MotoGP, sudah mengoleksi 9 trofi dunia. Tujuh diantaranya di kelas primer.
Marquez menambahkan, ia menikmati persaingan dengan adiknya seperti sejak kecil mereka jalani di lintasan balap meski di luar itu hubungan mereka normal dan akrab sebagai saudara.
Bagaimana dengan Bagnaia?
Sudah tertinggal 98 poin, ia masih menyimpan asa dan coba pelihara semangat bertarung.
"Malam ini saya harus menggali informasi lebih dalam dan detil untuk balapan utama besok (Minggu 22/6)," kata pemenang Mugello dalam tiga musim terakhir itu.
Entahlah apakah akan ada solusi yang ia dan tim teknisnya bisa temukan malam ini, untuk dicoba pada sesi pemanasan esok pagi.
Yang jelas, kata Bagnaia, ia akan punya masalah jika kalah lawan Marquez di raceday besok. Karena dengan demikian selisih poinnya di klasemen akan menembus angka 100. Jumlah yang pasti sulit dikejar dalam sisa separoh musim di depan. (r)