mobilinanews (Valencia) – Memang benar Jorge Lorenzo berpeluang besar menjadi juara dunia 2015. Tapi apakah peluang Valentino Rossi sudah tertutup sama sekali dengan akan start di posisi paling buncit di MotoGP Valencia nanti malam?
Tidak ada yang tak mungkin dalam dunia balap. Semua jadi serba mungkin. Seperti halnya Rossi. Ada beberapa pendukung pebalap 36 tahun dari tim Movistar untuk menjadi juara dunia. Diantaranya, saat ini masih memimpin klasemen dengan keunggulan 7 poin dari Lorenzo.
Lalu, berharap dukungan dari 3 pebalap yakni Marc Marquez, Dani Pedrosa dan Andrea Iannone. Kenapa bisa begitu? Tentu untuk duo pebalap Honda yaitu Marquez dan Pedrosa pasti memiliki agenda prestasi ketimbang hanya ingin membantu sesama pebalap Spanyol.
Pedrosa yang menjadi juara di seri sebelumnya di MotoGP Malaysia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sekarang sudah tune in lagi setelah sempat didera cedera. Apalagi sekarang tampil di kandang sendiri.
Lalu Marquez, apalagi setelah mendapat serangan bertubi-tubi karena dituding menghalagi Rossi untuk memberi peluang Lorenzo. Tudingan langsung dari Rossi sejak di MotoGP Australia dan disusul peristiwa “Clash Sepang” cukup mencoreng nama pebalap 22 tahun itu.
Maka itu bagi Rossi di MotoGP Valencia ini ajang untuk mencuci nama. Caranya dengan bermain fair play. Marquez memiliki target tersendiri ; meski tidak bisa menjadi juara dunia tahun ini, tetapi menjadi juara di seri pamungkas merupakan pembuktian. Bahwa Marquez adalah pebalap yang disegani.
Di luar Marquez dan Pedrosa, satu pebalap yang punya potensi mengganggu Lorenzo adalah Andrea Iannone. Rider Ducati ini sempat jadi yang tercepat di sesi latihan bebas ketiga.
"Iannone orang keempat dengan kecepatan yang bagus di kualifikasi MotoGP Valencia. Bagi saya, untuk empat besar saya minimal harus melewati tujuh sampai delapan motor dan semuanya punya kecepatan yang bagus. Tapi saya akan berusaha untuk itu," ungkap Rossi kepada Crash.
Dengan tiga alasan dan “tiga pebalap pendukung” di atas, masih ada celah buat Rossi untuk mewujudkan mendapatkan juara dunianya ke-10 tahun ini atau juara ke-7 MotoGP selama karir balapnya.
Segala sesuatu masih terjadi, termasuk Lorenzo terjatuh misalnya, seperti yang terjadi pada seri pamungkas MotoGP tahun lalu.
Kita tunggu saja.
Tidak ada yang tak mungkin dalam dunia balap. Semua jadi serba mungkin. Seperti halnya Rossi. Ada beberapa pendukung pebalap 36 tahun dari tim Movistar untuk menjadi juara dunia. Diantaranya, saat ini masih memimpin klasemen dengan keunggulan 7 poin dari Lorenzo.
Lalu, berharap dukungan dari 3 pebalap yakni Marc Marquez, Dani Pedrosa dan Andrea Iannone. Kenapa bisa begitu? Tentu untuk duo pebalap Honda yaitu Marquez dan Pedrosa pasti memiliki agenda prestasi ketimbang hanya ingin membantu sesama pebalap Spanyol.
Pedrosa yang menjadi juara di seri sebelumnya di MotoGP Malaysia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sekarang sudah tune in lagi setelah sempat didera cedera. Apalagi sekarang tampil di kandang sendiri.
Lalu Marquez, apalagi setelah mendapat serangan bertubi-tubi karena dituding menghalagi Rossi untuk memberi peluang Lorenzo. Tudingan langsung dari Rossi sejak di MotoGP Australia dan disusul peristiwa “Clash Sepang” cukup mencoreng nama pebalap 22 tahun itu.
Maka itu bagi Rossi di MotoGP Valencia ini ajang untuk mencuci nama. Caranya dengan bermain fair play. Marquez memiliki target tersendiri ; meski tidak bisa menjadi juara dunia tahun ini, tetapi menjadi juara di seri pamungkas merupakan pembuktian. Bahwa Marquez adalah pebalap yang disegani.
Di luar Marquez dan Pedrosa, satu pebalap yang punya potensi mengganggu Lorenzo adalah Andrea Iannone. Rider Ducati ini sempat jadi yang tercepat di sesi latihan bebas ketiga.
"Iannone orang keempat dengan kecepatan yang bagus di kualifikasi MotoGP Valencia. Bagi saya, untuk empat besar saya minimal harus melewati tujuh sampai delapan motor dan semuanya punya kecepatan yang bagus. Tapi saya akan berusaha untuk itu," ungkap Rossi kepada Crash.
Dengan tiga alasan dan “tiga pebalap pendukung” di atas, masih ada celah buat Rossi untuk mewujudkan mendapatkan juara dunianya ke-10 tahun ini atau juara ke-7 MotoGP selama karir balapnya.
Segala sesuatu masih terjadi, termasuk Lorenzo terjatuh misalnya, seperti yang terjadi pada seri pamungkas MotoGP tahun lalu.
Kita tunggu saja.