mobilinanews (Jakarta) - Dalam regulasi PP IMI sebagai regulator tidak boleh menggelar event balap. Kecuali dalam kondisi darurat atau force majeour. Seperti ketika harus menggelar seri pembuka Indonesia Road Racing Championship (IRRC) tahun 2015 di sirkuit Sentul International, Bogor pada awal tahun.
Namun, kemudian seluruh seri IRRC tahun lalu digelar PP IMI. Padahal saat itu juga sudah menawarkan kepada promotor baru pengganti Lighting Production yang dianggap gagal dan menawarkan kepada para pengprov IMI.
Baca juga: Tak Berikan Hadiah Kejurnas Balap Motor 2015 PP IMI Dianggap Penipu
Saat itu, kabarnya sudah ada promotor baru yang siap menggelar IRRC Juga ada beberapa Pengprov IMI yang mengajukan diri sebagai penyelenggara sekaligus tuan rumah.
Tapi, seolah semua diabaikan dan justru para personil di PP IMI di bawah ketua panitia Donny BP dan biro roda dua Frans Tanujaya yang memilih melaksanakan sendiri seluruh seri IRRC di Sentul, Tasikmalaya dan Binuang, Kalimantan Selatan itu.
"Dari situ bisa terlihat ada agenda terselubung dengan pemaksaan PP IMI menggelar event kejurnas yang jelas-jelas menerabas regulasi. Salah satunya untuk mematikan Indoprix yang sudah melegenda selama 7 tahun dan menjadi industri balap yang menghidupi ribuan orang serta digelar dengan live tv nasional," ujar tokoh otomotif yang tidak mau disebut namanya kepada mobilinanews.
Baca juga: Rudy Trijaya : Sudah Tak Sesuai Janji Hadiah Tetap Susah Keluar
Agenda lainnya tentu untuk meraup keuntungan pribadi dari oknum pengurus PP IMI yang memaksakan menggelar IRRC tersebut.
Sayangnya, ketika seluruh rangkaian kejurnas IRRC rampung, hadiah uang kepada para pemenang justru diabaikan hingga hampir 6 bulan lamanya.
Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada Donny B Prihandana yang saat ini menjabat sebagai biro organisasi PP IMI, dijawab dengan singkat dan lugas.
"Saya kurang tahu saat ini statusnya, karena urusan itu sudah ditangani oleh sekjen PP.IMI," kata Donny kepada mobilinanews.
Halo pak Jeffrey JP mohon diklarifikasi dong.