mobilinanews (Banjarnegara) --IRC Powertrack bakal jadi tontonan monoton dan membosankan. Itu bila begitu, bila dominasi Rizky HK dari tim Rehobat Norifumi Swalloow Tryink TK Racing VMX Solomarmer tak segera ‘dihentikan’.
Maksudnya, ada perlawanan yang signifikan dari para rival. Faktanya, seri 2 (4-5/6) lalu di sirkuit Pranggen, Sumberejo, Batur, Banjarnegara, Jateng, pembalap asal Wonosobo, Jateng itu tetap terbaik.
Memainkan dua moto di 3 kelas utama yakni bebek 110 cc, bebek 125 cc dan campuran sport Rizky HK kuasai dua kelas. Tuh kan! Disaat yang sama, Rizky HK berobsesi cetak ‘hattrick’ sebagai juara umum di musim ini.
“Musim ini dipastikan lebih berat dibanding tahun sebelumnya. Kekuatan motor pun imbang, tapi saya punya cara jaga konsistensi,” ujar suami dari Dewi Anggraini itu.
Bahkan tak hanya Rizky HK, rekan satu tim Edy Ariyanto pun mulai terlihat tajinya. Artinya lagi, tim milik Sindu Andikara itu memang punya sesuatu yang spesial. Pastinya, tim ini memang dikelola professional oleh SDM alias sumber daya manusia yang ada. Management rapi pada segala potensi jadi kunci.
Mulai dari management sumber dana, teknologi hingga SDM itu sendiri. “Tiap tim pasti punya dukungan dana. Kami berusaha opimalkan sumber dana itu untuk improve teknologi. Terlebih dengan support chief mechanic berpengalaman seperti Imam Syafi’I,” urai Sindu Andikara, pemilik tim.
Singkat kata, tim lain mesti punya motivasi untuk ambil alih dominasi ini. “Kami bukan tanpa perlawanan. Tapi mereka memang punya dukungan mumpuni dari semua lini,”nilai Akbar Taufan, pembalap senior asal salatiga. Dari tiga kelas senior, Akbar mampu memberi perlawanan di kelas campuran sport.
Menarik dicermati adalah kiprah tim asal Halmahera, Maluku Utara. Tim yang diperkuat oleh Braifel Wales, rider asal Manado itu notabene juara region 5 (Sulawesi). “Ini adalah tahun pertama kita ikut Powertrack. Seri 1 lalu masih meraba-raba kekuatan, seri 2 ini sudah memberi perlawanan,”kata Imbar Bimantara, pemilik tim dengan bendera Batras Halmahera Timur Maluku Utara Dr.Moor.
Nah, begitu dong. (Teks Wawan)