mobilinanews (Jakarta) - Sungguh sangat menarik membandingkan rookie tim Suzuki Ecstar MotoGP, Alex Rins dengan joki yang digantikannya, Maverick Vinales. Jujur saja, Suzuki sama-sama berjudi dengan mengontrak Vinales ataupun Alex Rins.
Dalam kasus Vinales yang akhirnya dibajak Yamaha, Suzuki hitungannya menang judi. Nah, apakah tim asuhan Davide Brivio itu kembali beruntung dengan Rins?
Sedikit melirik data dan faktanya, mobilinanews melihat Rins adalah bayangan Vinales.
Dari sisi umur, usianya tidak terpaut jauh, sama-sama kelahiran 1995. Hanya beda 6 bulan. Vinales lahir Januari, Rins di bulan Juli.
Soal karier di balap motor prototipe, keduanya juga sama, start dari kelas terendah.
Bedanya, Vinales sempat cicipi mesin 2-Tak GP125 karena masuk pada 2011. Rins baru gabung 2012, saat GP125 sudah berganti jadi Moto3. Tapi keduanya sama-sama menyandang status rookie terbaik di awal kariernya.
Dua talenta balap muda ini baru benar-benar bertarung seimbang di tahun kedua mereka di kelas Moto3, yaitu pada 2013. Nah, sebagai `bayangan`, Rins pun akhirnya harus puas berada dibelakang Vinales pada akhir musim.
Cerita selanjutnya, Rins memilih bertahan di Moto3 di saat tim Sito Pons merekrut Vinales tahun berikutnya, 2014, untuk berlaga di Moto2. Kemudian naik level ke MotoGP bersama Suzuki Ecstar seteah berhasil menduduki posisi runner up Moto2 2014.
Sebagai efek domino, Rins sebagai `bayangan` Vinales direkrut tim Pons pada 2015. Dan di tahun pertamanya, Alex Rins kini bersaing ketat dengan Johann Zarco di klasemen sementara Moto2 2016.
Dengan catatan sama-sama pernah di tim Pons, sudah tentu Sito Pons paling mengenal karakter balap keduanya. "Keduanya sama hebat. Alex paling pas gantikan Maverick," komentar Sito Pons.
Tetapi menurut Pons, tetap ada perbedaan yang harus diperhatikan Suzuki jika ingin kembali memenangkan perjudian ini. "Maverick tahu apa tugasnya saat datang ke sirkuit. Tapi Alex harus diajak fokus. Ia masih banyak lakukan kesenangan lain," ungkap Sito Pons.
Selain itu, Maverick adalah pebalap alami. "Naluri dan feeling Maverick jalan saat ia di trek. Itu membuatnya bisa menjelaskan semua saat kembali ke pit. Untuk Alex, ia bisa secepat Maverick. Tapi perlu usaha lebih keras. Ia harus diajak fokus," pungkas Pons.
Yah, biar bagaimanapun, Rins punya kekuatan terbaik buat Suzuki dibanding 3 rookie MotoGP 2017. Ia termuda dibanding Johann Zarco, Sam Lowes dan Jonas Folger. Zarco yang asal Perancis direkrut Tech3 Yamaha ini sudah 26 tahun. Si Inggris Lowes, gabung Aprilia berusia 25. Sementara Folger, joki Jerman yang tahun depan jadi sekondan Zarco pun sudah 22 tahun.
Artinya, Alex Rins memang tepat menjadi pilihan Ecstar Suzuki untuk menggantikan Maverick Vinalles bro.... (Aries/Zie)