mobilinanews (Padang) - Hobi memang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Meski banyak pengalaman tak enak dan traumatik dialami, tetap kembali ke habitatnya. Begitu juga dengan dunia balap. Walau ada kejadian yang membuat nyali surut, suatu saat bakal kembali lagi.
Begitulah yang dialami Teddy Deska. Penggemar balap `garuk tanah` ini sejak remaja main lumpur bersama adiknya Tedo AT. "Mulai balap grasstrack tahun 2008 di bawah bendera X-dareh Racing Team. Lalu 2013 stop turun ke sirkuit karena jatuh di event Lahat, Sumsel dan cukup parah. Gak boleh balap lagi sama ortu," ungkap Teddy mengenang tiga tahun lalu.
Dasar hobi, tahun itu Teddy bikin sirkuit sendiri dan membentuk X-dareh Racing Sport. "Event perdana yaitu final Kejurda grasstrack IMI Sumbar tahun 2013. Lalu 2014 bikin event kejurnas. Setahun kemudian, 2015 gak bikin dulu sebab ada kemalangan," beber mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti ini.
Kemalangan keluarga ini menjadi kehilangan berarti bagi Teddy. Adik kandungnya Tedo AT yang biasa ngetrek bersamanya dipanggil Sang Pencipta. "Adik kandung sekaligus jadi pembalap tim. Saat itu sempat hilang semangat buat turun ke sirkuit lagi," ujar Teddy yang sekarang berusia 23 tahun.
Tahun 2016 dipercaya lagi menjadi penyelenggara seri final Kejurnas Grasstrack di Region 1 Sumatera berkat dorongan moril Ketua Pengprov IMI Sumbar, Irwan Afriadi. "Kebetulan lagi libur kuliah, jadi opsi sebagai promotor ini diambil," sebut anak kedua dari 5 orang bersaudara ini.
Teddy yang berasal dari Nagari Sungai Dareh, Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat pun menggandeng teman sehobi. Maka bareng Nanda Achyar Rosadi, Bembenk Sangir dan Arianto menggarap lahan seluas 8 hektar jadi sirkuit menantang buat seri pamungkas Kejurnas Grasstrack.
"Ini lagi siap-siap gelar Kejurnas Grasstrack Seri VII, 20-21 Agustus 2016. Sirkuit anyar, tantangan baru," tutur Teddy yang menyulap lahan sawit bersama tiga teman sekolah. Ada satu lagi yang berperan merancang trek, saudara sepupu, Asep Melayu.
"Motivasi saya untuk memajukan grasstrack dan motorcross di Ranah Minang, khususnya di Kabupaten Dharmasraya yang sedang berkembang saat ini," pungkas penyuka nomor start #58 ini.
(Teks & Foto: BangVe)