mobilinanews (Jakarta) - Mitsubishi New Mirage menjadi salah satu city car segmen A yang pasarnya ikut tergerus oleh kehadiran produk LCGC di Indonesia. Sampai saat ini penjualan Mitsubishi Mirage cuma bermain di angka 300-400 unit per bulan. Namun menurut Head of Sales MMC Group PT KTB, Imam Choeru Cahya, angka tersebut adalah angka realistis saat ini.
"Kita sih harapannya dalam setahun itu bisa menjual 5.000 unit Mirage, jadi kalau dibagi 12 bulan, rata-rata sebulan sekitar 400-425 unit. Tapi ini bukan angka target, karena kita pesan ke Thailand berdasarkan permintaan pasar di Indonesia saja," ungkap Imam di Surabaya, Selasa (27/9).
Lalu mengapa Mirage tidak ikut masuk dalam line produksi pabrik Mitsubishi di Indonesia agar harganya bisa lebih kompetitif dengan city car lainnya atau bahkan bisa diadu dengan produk LCGC sekalipun?
"Sejauh ini belum ada komunikasi, kita baru berencana produksi ketiga model tadi, dan sampai sejauh ini Mirage masih kami datangkan dari Thailand. Tapi kita juga gak tahu kedepannya bagaimana, karena kapasitas produksi awal kita kan di 160.000 unit dan bisa dikembangkan hingga 240.000 unit setahun," tambah Imam.
"Nah, 160.000 unit tersebut kita isi 80.000 unit produksi XM Concept (Small MPV), 30.000 Pajero Sport, dan 30.000 unit L300, artinya masih ada sisa kapasitas produksi. Itu yang nanti akan kita fikirkan untuk memproduksi model yang mana," sambungnya.
Menurutnya, KTB saat ini memang sedang memprioritaskan 3 model saja untuk masuk line produksi pabrik baru. Ketiga produk tersebut masing-masing adalah: Pajero Sport, L300 dan yang terakhir Low MPV XM Concept. Dua model existing yang memang merupakan volume maker, serta satu model yang diproyeksi akan menjadi lawan tangguh Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan Low MPV lainnya.
"Terus terang salah satu pertimbangan Pajero Sport diproduksi di Indonesia karena volume penjualannya di Indonesia besar. Ini yang akhirnya kami minta pada prinsipal agar produksi Pajero Sport di sini. Ditambah lagi dorongan pemerintah agar model Mitsubishi dengan jumlah volume besar sebaiknya diproduksi disini, lanjut Imam.
Sementara Mirage dengan 400 unit per bulan dirasa sulit untuk meyakinkan prinsipal. Namun diakui Imam tidak akan menutup kemungkinan jika nanti Mirage volumenya besar akan diproduksi disini.
Saat ini konsentrasi KTB untuk New Mirage adalah memperluas segmen pasarnya. "Bila sebelumnya kita hanya konsentrasi di segmen eksekutif muda saja, sekarang kita sudah mulai menyasar sampai ke segmen pasar mahasiswa dan pelajar. Nah, dengan adanya pergeseran konsep segmen ini, kami berharap target itu bisa terpenuhi," pungkasnya. (Zie)