Auto Gymkhana : Ini Alasan Valentino Ratulangi Tinggalkan Tim BRT Yang Baru Dibelanya 1 Seri
mobilinanews (Bogor) – Ibarat baru seumur jagung peslalom Valentino Ratulangi memperkuat tim BRT Bogor. Tepatnya, baru melalui 1 seri kejurnas, namun kemudian putus kontrak dengan tim dibelanya sejak awal 2017.
Lah, apa penyebabnya? “Internal, om. Ya intinya, untuk sementara tim BRT tidak bisa running dulu, karena ada persoalan yang nggak bisa saya ungkap di media. Yang jelas, kemudian saya dibebaskan untuk memilih tim lain,” ujar Valen kepada mobilinanews.
Lalu bagaimana dengan ikatan kontrak setahun mengikuti 5 seri kejurnas sepanjang 2017?
Menurut Valen, itu termasuk yang dibahas dengan tim BRT. “Ya, meski kesalahan bukan dari saya, melalui orang tua saya berniat mengembalikan uang kontrak itu. Namun kemudian disepakati saya tak perlu ngembaliin,” ungkap ayah satu anak ini.
Putus kontrak dengan tim BRT, bukan berarti mantan jawara kelas Free For All ini menganggur. Dengan cepat ia berkomunikasi dengan tim Pangarang yang disupport GT Radial dan Evalube Helios.
Hasilnya? Valen akan memperkuat tim dari Bandung yang dikomandani Fredi Rostiawan itu pada seri GT Radial Auto Gymkhana Kejurnas Slalom di sirkuit GOR Saburai, Bandar Lampung, Sabtu (13/5) ini.
“Ini untuk sementara dulu, yang penting tetap turun di Kejurnas, untuk memelihara peluang bisa tampil di seri Auto Gymkhana Asia, Juli mendatang. Saya turun di kelas FFA dengan Pangarang, tapi kelas A umum akan memakai mobil Honda Jazz yang telah disiapkan Animo Racing Team,” ujar Valen.
Nah, tim mana lagi tuh Animo?
“Animo itu juga tim dari Bogor, pemiliknya tetangga saya di kawasan Sentul,” jawab pria ramah ini. Sedangkan untuk seri 3 Kejurnas mendatang, Valen mengaku masih belum tahu akan memperkuat tim apa.
Menurut sumber yang tidak mau disebutkan jatidirinya, kevakuman tim BRT yang baru menapak di ajang slalom nasional itu, karena salah satu dedengkotnya baru saja menjalani operasi penting di sebuah rumah sakit.
Apakah nanti kalau sang founder sudah pulih, BRT running lagi? Kita doakan saja. (budsan)
