mobilinanews
Home »

Takjub, Mengintip Pabrik Wuling di Cikarang

Rabu, 09/05/2018 15:07 WIB
Takjub, Mengintip Pabrik Wuling di Cikarang
Proses produksi Wuling Cortez di pabrik Wuling Cikarang

mobilinanews (Cikarang) - Sebagai pemain baru di industri otomotif nasional, Wiling Motors sudah begitu siap untuk menancapkan hegemoninya di Indonesia. 

Salah satu bukti adalah dengan beroperasinya pabrik seluas 60 hektar di kawasan industri GIIC, Cikarang, Jawa Barat. Berawal dari peletakan batu pertama pada Agustus 2015 dimana area pabrik masih berupa lahan kosong.

Lalu tahun 2016, pabrik tersebut sudah berhasil membuat prototipe pertama. Peresmian pabrik dilakukan pada tanggal 11 Juli 2017 lalu dan saat ini pabrik Wuling sudah sepenuhnya beroperasi dan telah sepenuhnya mampu memenuhi permintaan dua line up MPV Wuling yakni Confero dan Cortez. 

"Pabrik ini didesain untuk pasar Indonesia dan sesuai dengan kondisi Indonesia. Kapasitas produksi kita 120 ribu unit per tahun dengan investasi sebesar 170 juta US Dolar," jelas Arif Pramadana, Manufacturing Director SGMW (Wuling Motors) di Cikarang, Selasa (8/5). 

Pabrik Wuling di Cikarang dibagi menjadi dua fasilitas antara lain 30 hektar untuk manufaktur dan 30 hektar untuk suplier park dimana 15 perusahaan rekanan Wuling yang menyuplai spare part juga beroperasi disini. 

Untuk proses produksi ada 4 station di pabrik Wuling ini, antara lain Press Shop, Body Shop, Paint Shop, dan Assembling. Dari press shop semua bagian mobil di press dan dibentuk disini. Untuk area mainland press shop seluruhnya dijalankan oleh mesin. 

Dari press shop, bagian yang sudah jadi dirakit di area body shop yang dibantu dengan tenaga manusia untuk memastikan tidak ada cacat. "Biasanya kalau ada yang cacat itu kita lihat dulu bisa di repair atau nggak. Kalau memang parah kita reject," jelas Arif. 

Dari body shop, mobil sudah berbentuk utuh dan masuk ke paint shop untuk pengecatan. Setelah itu, masuk ke assembling untuk pemasangan mesin, interior, ban, kaca mobil dan semua part hingga mobil siap di tes dan dipasarkan. Sebagai catatan, setiap station tetap harus melewati quality control sebelum masuk ke station yang lain.

Seluruh station beroperasi dengan mengkombinasikan tenaga robot dan SDM yang sudah terlatih dengan ketepatan waktu yang cepat serta kemungkinan kegagalan yang sangat kecil dibawah 2 persen. 

Dalam satu jam, setiap station rata-rata menyelesaikan 4 unit. Adapun untuk saat ini total produksi dalam sehari mencapai 117 unit. Namun itu hanya baru satu shift lho. 

Arif Pramadana menambahkan bahwa kapasitas produksi di pabrik Wuling maksimal bisa beroperasi 3 shift. "Namun saat ini pengerjaan masih berdasarkan demand, dan satu shift sudah cukup untuk memenuhi permintaan Confero dan Cortez. Jika nantinya memang semakin tinggi tentunya kita tambah shift," ungkap Arif. 

"Dari seluruh proses produksi, local content untuk produk Wuling sebesar 56 persen. Hanya mesin dan beberapa part lain yang masih diimpor dari China," sambungnya. 

Sementara itu, untuk peralihan produksi Confero dan Cortez juga sudah diatur sesuai sistem berdasarkan permintaan yang diajukan ke pabrik. "Bisa minggu ini Confero dan minggu depan Cortez. Bisa juga hari ini Confero besok Cortez, bisa juga di mix dalam satu hari. Tergantung permintaan aja, kita udah ada sistemnya," beber Arif. (adri)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
vps.indonews.id