Kemas Haikal : Mas Tommy Ingin License CIK & Event International di SIKC

mobilinanews (Sentul) - Begitu tiba di Palembang, dari liburan bersama keluarga di Amerika Serikat, Kemas Haikal langsung ke Sentul International Karting Circuit (SIKC) Bogor, pada Sabtu (12/1/2019).
Mobilinanews yang sudah minta waktu sehari sebelumnya, langsung disambut pria gaul dan ramah di pit hospitality tim Kanaka SIKC. Berikut petikan wawancaranya :
Jadi per 1 Januari 2019 ini, Anda resmi sebagai pengelola SICK hingga 5 tahun ke depan?
Iya. Kesepakatan antara saya, dengan PT. SSU (Sarana Sirkuitindo Utama) dengan om Tinton juga. Saya juga sudah dipanggil Mas Tommy (Hutomo Mandala Putra, owner SIKC) terkait pengelolaan SIKC. Alhamdulillah, per 1 Januari, saya yang kelola SIKC.
Apa pesan Pak Tommy kepada Anda?
Minta agar SIKC bisa ber-license (homologasi) CIK (organisasi gokart dunia) sehingga bisa untuk menggelar event international standard CIK. Dan yang kedua, Om Tommy minta bisa dihadirkan event international di sini.
Lalu langkah apa yang Anda lakukan untuk mewujudkan hal tersebut?
Melakukan renovasi SIKC. Yang utama tentu dengan melakukan overlay (aspal ulang) lintasan, karena kondisinya saat ini sudah banyak dikeluhkan. Saya jadwalkan, akan lakukan renovasi pada April dan Mei 2019 di mana pada bulan itu tidak ada event.
April kan ada Pemilu Presiden, dan Mei masuk bulan Puasa dilanjut Lebaran. Semua perombakan terkait sirkuit bisa selesai dalam bulan itu. Karena menurut informasi pengelola sebelumnya, ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan agar SIKC bisa mendapat liasion dari CIK.
Lalu merenovasi R (tikungan) 12 dan 14 dengan memundurkan run off-nya. Karena yang saat ini dianggap masih kurang safety.
Untuk safety pula, keluar R 14 sampai R1 nanti dipasang pagar BRC. Juga dari R12 sampai pit out . Akan ada mechanic stand, seperti sirkuit di Eropa. Habis start mekanik harus di situ sehingga bisa ngeliat seluruh trek. Nanti di buatkan seperti panggung.
Mekanisme pagar BRC pakai standar CIK. Pakai absorber (penahan) yang bagian terluarnya dari bahan karet. Itu juga salah satu appendix dari CIK.
Kami mendengar akan memakai aspal teknologi baru?
Iya, aspal pakai teknologi baru. Sudah dipakai di sirkuit Bhuriram Thailand, produk Perancis. Ada beberapa tipe, lagi pertimbangkan. Fuel resistance.
Aspal yang sama juga dipakai untuk lintasan pesawat Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Udah komunikasi dengan mereka, mudah-mudahan segara berjalan.
Apalagi yang akan direnovasi ?
Overlay nggak hanya di lintasan balap, juga di starting grid sampai parkiran. Yang pengaspalan di parkiran diharapkan nanti bisa untuk komunitas lain, misalnya latihan slalom dan drifting.
Saya terus berkonsultasi dengan IMI untuk rencana renovasi sirkuit agar keinginan mendapat license CIK bisa terwujud. Termasuk perbaikan flow dari pit in, pit out dan yang lain.
Soalnya, ternyata SIKC selama ini belum memiliki licensse dari CIK. Dulu katanya sempat ada peninjau dari CIK, namun tidak ada kelanjutannya.
Jadi sirkuit gokart di Asia yang telah mendapatkan license dari CIK itu Macau, Bhira Thailand, KF1 Singapura, India dan Jepang.
Fasilitas pendukung lain apa saja yang juga akan direnovasi?
Kamar mandi dan paddock area yang terbuka. Kita kejar atapnya dulu diperbaiki. Udah banyak bocor.
Kabarnya akan kembali mendatangkan AKOC?
Pada Desember lalu, saya bersama komisi gokart IMI ke Macau, semacam studi banding dan bertemu pejabat AKOC (Asia Karting Open Championship). Dari situ muncul ide untuk kembali bisa membawa seri AKOC ke SIKC. Karena jadwalnya sudah masuk CIK, akhirnya dikasih slot untuk musim balap 2020, di bulan Januari .
Tapi, di akhir tahun ini, kami akan menggelar Pra-Event AKOC. Dengan perhitungan, event gokart terakhir biasanya bulan September. Kami juga akan mengundang pegokart dari luar negeri.
Semua pegokart bisa ikutan AKOC karena ini merupakan balap terbuka, bisa pakai gokart apa saja. Hanya ban yang khusus dari AKOC.
Oya, kenapa seri AKOC pada Januari 2020, sembari menunggu liaison CIK. Karena salah satu syarat digelarnya seri AKOC harus di sirkuit berliasion CIK. Target sih license B. Kalau nggak ya licenseC karena sudah bisa untuk menggelar event CIK.
Apakah di tangan Anda, SIKC boleh menggelar event balap motor seperti selama ini?
Boleh ada balap motor, tapi nanti mau bikin aturannya. Salah satu alasannya, menjaga bagaimana aspal bisa lebih awet. Contoh, food step motor tidak dari bahan yang bisa merusak aspal. Juga akan dibatasi cc motor yang bisa di SIKC. Hanya di bawah 150cc.
Kalau semata-mata untuk komersial, saya bisa aja bolehkan balap motor yang sampai 250cc. Tapi kan saya juga pikirkan soal safety.
Rencana lain yang akan Anda lakukan di SIKC?
Akan bikin rental. Ada beberapa teman yang menyatakan komitmen menyiapkan gokart rental. Untuk rental, sirkuit akan dipotong di tengah. Rental dipisah untuk anak-anak dan remaja ke atas.
Kami juga akan meng-creat event-event untuk komunitas mobil. Dari komunitas tersebut, nanti bisa anaknya dikenalkan dengan gokart. Pokoknya, akan penuh kegiatan. Sirkuit kalau nggak ada balap nanti bisa mati suri.
Terkait fasilitas timing system yang sudah menjadi peranti standard sirkuit di luar negeri?
Termasuk itu, pasang timing system dan live streaming. Mudah-mudahan per 1 Februari website udah launching. Informasi terkait sirkuit, agenda balap, regulasi dan lain-lain tentang SIKC bisa dilihat di situ.
Kalau nggak gitu ya nggak kita berkembang berkembang kan.
Tarkait biaya untuk renovasi SIKC, dari kantong Anda sendiri atau kerjasama dengan sponsor?
Itu pula pembicaraan yang ditanyakan oleh SSU. Saya menggaransi sama SSU, renovasi bakal terealisasi, ada atau tidak ada sponsor.
Salah satu alasan yang menguatkan, anak-anak saya kan balap gokart. Karena kalau sirkuit kita nggak berstandar international CIK, ya susah.
Kebetulan, anak saya dua-duanya laki-laki. Bintang (pegokart kelas Mini Rok), dan Bumi yang masih 4 tahun. Tapi, sudah saya siapkan gokart baby boomer, bawa langsug dari Italia.
Tujuan mengelola SIKC tidak semata komersial, tapi juga menyiapkan untuk anak-anak. Diharapkan, SIKC ini bisa menjadi wadah nasional baik gokart maupun motor.
Kendati begitu, saya tetap berkomunikasi dengan beberapa perusahaan bisa berpartner. Masih berproses. Saya juga akan menggaet TV nasional ke SIKC, karena itu nilai buat sponsor.
Berapa perkiraan biaya renovasi SIKC?
Sekitar 6-7 miliar rupiah. Separohnya untuk kebutuhan overlay. Kami juga akan memperbaiki sistem drainase agar kalau hujan tidak sampai terjadi banjir dan mengganggu balapan.
Omong-omong, bagaimana ceritanya Anda bisa jadi pengelola baru SIKC?
Ceritanya, begitu dengar kontrak dengan pengelola lama akan abis Agustus, saya sempat ngobrol dengan teman-teman komunitas gokart. Saya menemui Om Tinton Soeprapto (Dirut PT SSU). Kebetulan, ayah saya kenal baik dengan beliau.
Gayung bersambut, saya mendapat lampu hijau. Om Tinton minta saya membuat semacam penawaran, apa saja yang akan saya lakukan. Itu bulan September kalau nggak salah.
Kabarnya, ayah Anda berteman baik dengan Hutomo Mandala Putra, pemilik SIKC?
Ayah saya, Abdullah Husein, dulu ketua harian IMI Sumsel selain teman akrab Om Tinton. Juga berteman baik dengan mas Tommy (panggilan untuk Hutomo Mandala Putra). Dulu kalau reli di Sumsel, mobil mas Tommy pasti di rumah.
Lalu, bersama ayah, kami menghadap mas Tommy. Saya sampaikan langsung, kalau ingin mengelola sirkuit Sentul Gokart. Mas Tommy tanya ke saya, apakah udah ngobrol dengan Om Tinton, saya bilang sudah.
Mas Tommy setuju. Beliau minta dua hal ke saya : license CIK untuk SIKC, dan mendatangkan event international ke SIKC.
Siapa yang mensupport Anda sehingga begitu bersemangat mengelola SIKC?
Alhamdulillah, tanpa dukungan teman-teman komunitas gokart, PT. SSU dan Om Tinton sebagai tokoh legenda otomotif, langkah saya tak akan mudah. Saya selalu konsultasi dengan Om Tinton, mau gini mau diginiin terkait SIKC. Karena beliau sangat senior untuk urusan sirkuit dan balap. (budi santen)