mobilinanews
Home »

Formula 1 : Il Padrino Tak Sudi Hamilton Kejar Rekor Schumacher

Kamis, 14/11/2019 14:17 WIB
Formula 1 : Il Padrino Tak Sudi Hamilton Kejar Rekor Schumacher
Luca di Montezemolo (kiri) bersama Michael Schumcaher. (Foto: motorsport)

mobilinanews (Italia) - Luca di Montezemolo. Pria kharismatik Italia yang selalu tampil necis dan berwibawa bak mafioso sehingga dijuluki Il Pradino, artinya sama dengan The Godfather.

Lama tak muncul, ia bicara soal F1 tahun depan, semata demi Michael Schumacher.

Montezemolo memang tak terpisahkan dengan masa jaya Schumacher di awal tahun 2000-an bersama Ferrari. Saat itu Montezemolo adalah Presiden Scuderia Ferrari, bosnya semua direktur Ferrari.

Secara personal ia sangat dekat dan akrab dengan Schumi, peraih 5 gelar dunia bersama Ferrari (2000-2004).

Dengan 2 gelar sebelumnya bersama tim Benetton (1994-1995), Schumi jadi pembalap satu-satunya yang mampu raih 7 gelar F1.

Satu-satunya kandidat yang bisa menyamai rekor itu adalah Lewis Hamilton (Mercedes), yang baru saja meraih gelar ke-6-nya sebagai juara dunia F1.

Dalam usia 34 tahun plus dominasi Mercedes saat ini, Hamilton sangat berpeluang menyamai rekor Schumi pada musim kompetisi 2020.

Itulah yang sama sekali tak diinginkan Il Padrino. Ia pun kirimkan titah ke Mattia Binotto, salah satu anak buahnya yang kini menjadi Team Principal Ferrari agar membendung laju Hamilton bagaimana pun caranya.

"Gelar keenamnya tahun ini harus menjadi yang terakhir," bunyi perintah sang Godfather.

Montezemolo ingin rekor Schumi dengan 7 gelar bisa abadi di dalam sejarah balap F1. Pada saat yang sama tentu juga membawa reputasi Ferrari.

"Saya ingin tahun depan milik Ferrari. Melihat tim ini bertarung ketat hingga putaran terakhir akan menjadi pesona tersendiri dan menjadi hal paling penting."

Binotto sendiri mengaku optimistis memasuki kompetisi tahun depan. Sembilan pole position dan tiga kemenangan sejauh ini menjadi indikasi arah pengembangan The Prancing Horse berada pada jalur yang benar.

Apalagi karena beberapa kemenangan yang terlepas semata terjadi karena penerapan strategi yang salah, tak semata karena mesin yang tidak kompetitif.

Musim depan Ferrari masih menjadi musuh utama Mercedes dalam perebutan gelar. Pembalap mudanya, Charles Leclerc, sudah digadang-gadang para pengamat sebagai penantang terberat Hamilton musim depan.

Apakah Leclerc bisa mewujudkan harapan Il Padrino? (rnp)

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
vps.indonews.id