F1 2020 : Didukung Putra Mahkota, Beberapa Jam Lagi Carlos Sainz Resmi di Ferrari?
mobilinanews (Italia) - Calon pengganti Sebastian Vettel di Ferrari makin mengerucut ke 1 nama saja: Carlos Sainz. Selain harganya jauh lebih murah dibandingkan Daniel Ricciardo, ternyata profil Sainz cocok dengan kemauan Piero Ferrari sang putra mahkota Enzo Ferrari.
Perubahan terjadi begitu cepat. Selang sehari setelah Vettel out dari Ferrari, kini hanya Sainz yang disebut-sebut calon kuat jadi pendamping Charles leclerc di Tim Merah pada musim 2021-2022.
Nama Lewis Hamilton dan Fernando Alonso terpental karena intervensi Piero Ferrari, big boss Ferrari yang merupakan putra pendiri perusahaan supercar Italia itu, Enzo Ferrari.
"Berikan satu pembalap muda lagi. Itu yang baik buat Ferrari. Bukan jebolan F2, tapi driver muda yang sudah berpengalaman di F1," perintah Piero seperti dikutip Kantor Berita Italia ANSA.
Atas dasar perintah pakbos itu pilihan tertinggal pada 2 nama, Sainz dan Ricciardo. Pilihan jatuh kepada Sainz yang sudah berpengalanan 102 kali balapan F1 itu.
Pertimbangannya antara lain soal gaji yang bisa dibayar lebih murah dari Charles Leclerc yang jadi pembalap utama Ferrari nantinya dengan gaji hanya 9 juta USD per musim. Bandingkan dengan Ricciardo yang di tim Renault saja sudah bergaji 20 juta USD.
Belum lagi karakter Ricciardo yang agresif dan ambisius, justru rawan menjadi musuh dalam selimut Leclerc nantinya. Beda dengan Sainz yang lebih tenang.
Atas dasar itu media Italia lainnya, Motorsport Italy, berani mengklaim Ferrari akan resmi mengumumkan pembalap barunya dalam 24 jam ke depan. jika benar maka pengumuman itu jatuh pada Kamis, 14 Mei 2020 besok.
Siapa dia, ya tak lain adalah Sainz, 25 tahun, putra pereli kenamaan asal Spanyol Carlos Sainz.
Sejumlah pengamat pun menempatkan Sainz sebagai calon terkuat. Martin Brundle, mantan pembalap F1 yang kini jadi komentator salah satu di antara yang yakin Sainz akan mendarat di Maranello.
"Sainz menggantikan Sebastian di Ferrari. Sebastian sendiri saya kira akan memilih pensiun. Kursi Sainz di McLaren akan diisi Ricciardo, sedangkan tempat lowong di Renault akan dihuni Alonso," ucap Brundle.
Max Verstappen yang pernah setim dengan Sainz di Toro Rosso juga menyebut hal yang sama. Yakin kalau sohibnya itu akan berada di kubu Ferrari dan menilai ia pantas di sana.
Ucapan Brundle, Verstappen dan berbagai analisa lainnya tentu bisa saja salah dan berubah. Yang bisa dipastikan tak akan salah adalah titah sang putra mahkota Piero Ferrari.
Mungkinkah anak buahnya di Ferrari memutuskan yang berbeda dari keinginannya? (rnp)