mobilinanews
Home »

F1 2020 : Ini Kehebatan Sainz Yang Bikin Ferrari Kepincut

Kamis, 14/05/2020 20:39 WIB
F1 2020 : Ini Kehebatan Sainz Yang Bikin Ferrari Kepincut
Carlos Sainz, pembalap muda yang paling sesuai keinginan Piero Ferrari. (Foto- afp)

mobilinanews (Italia) - Carlos Sainz adalah pembalap yang sesuai dengan profil yang diinginkan Piero Ferrari. Ia adalah putra pendiri Ferrari, Enzo Ferrari, yang kini menjadi pemimpin tertinggi pabrikan Italia itu. Itu yang utama. Yang lainnya adalah beberapa kelebihan berikut.

Piero menginginkan calon pendamping Charles Leclerc di Ferrari mulai musim 2021 juga pembalap muda. Ini mengakhiri tradisi Ferrari yang terbiasa mengambil pembalap berkelas.

Tak sekadar muda, tapi Piero juga mensyaratkan pengalaman di F1 dengan talenta yang sudah terbukti.

"Bukan mereka yang baru lulus dari ajang F2," tegasnya menyebut ajang balap yang menjadi gerbang terakhir pembalap muda ke ajang F1 itu.

Syarat itu membuat pilihan Ferrari di saat-saat terakhir mengerucut pada nama Sainz dan Daniel Ricciardo. Keduanya bertalenta, punya skill, berpengalaman, dan ambisius.

Yang tak dimiliki Ricciardo (Australia) adalah kemampuan berbahasa Italia yang selama ini menjadi syarat tak tertulis bagi driver Ferrari.

Sebaliknya bagi Sainz. Anak Spanyol kelahiran Madrid, 25 tahun silam, ini mahir berbahasa Italia karena di masa kecilnya ikut kompetisi gokart di Italia.

Saat main di F1 dan bergabung di Toro Rosso selam 3 tahun, ia juga sehari-hari pakai bahasa itu karena markas tim Toro Rosso berada di Faenza, Italia.

Faktor bahasa penting di Ferrari, terutama saat berkoordinasi dengan para mekanik yang mayoritas Italia. Itu juga penting bagi tifosi fanatik Ferrari.

Soal pengalaman, Sainz sudah mencatatkan caps 102 penampilan F1 dalam tiga tim terdahulu: Toro Rosso, Renault, dan McLaren. Ia masuk McLaren awal musim 2019 menggantikan Fernando Alonso yang mundur di akhir 2018.

Alonso yang juga sahabat Carlos Sainz Sr sesungguhnya adalah konsultan gratis Sainz di F1.

Alonso dan Sainz akan menjadi dua dari tiga saja orang Spanyol yang pernah menjadi driver Ferrari di F1. Satu lagi adalah Alfonso de Portago pada musim 1956-1957.

Tahun lalu Sainz mencatatkan pencapaian terbaik sepanjang karir F1-nya, yakni meraih podium (finisher ketiga) di GP Brasil. Hebatnya, podium itu ia raih dari urutan start ke-20 alias paling belakang.

"Itu sebuah langkah besar. Saya ingin diikuti langkah lainnya musim ini. Masih ada kewajiban saya untuk McLaren hingga akhir 2020," ucap Sainz sembari berharap kompetisi F1 2020 bisa segera dimulai.

Alonso berkomentar kalau kehebatan Sainz sebenarnya tak terjadi hanya tahun lalu. Justru sudah terlihat sejak awal karirnya di F1 bersama Toro Rosso.

"Dalam tim itu ia berdampingan dengan Max Verstappen. Selanjutnya di Renault bersama Nico Hulkenberg. Ia selalu berdampingan dengan pembalap keras dan ia lewati dengan bagus," ucap Alonso.

Mulai tahun depan, Sainz juga berada di sebelah pembalap terbilang keras, Charles Leclerc. Alonso yakin, Sainz akan bisa mengimbanginya.

Verstappen pun mengaku senang kawan baiknya itu gabung di Ferrari.

"Ia jauh lebih pantas di sana ketimbang Daniel (Ricciardo)," tegasnya, menyebut Ricciardo yang menjadi team mate sekaligus musuh utamanya saat bersaa di tim Red Bull. (rnp)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
vps.indonews.id