mobilinanews

Pemerintah Minta Tidak Ada PHK di Industri Otomotif Nasional

Senin, 18/05/2020 23:45 WIB
Pemerintah Minta Tidak Ada PHK di Industri Otomotif Nasional
Yohanes Nangoi, Kemenperin minta tidak ada brand yang hengkang dan tidak ada PHK di industri otomotif nasional

mobilinanews (Jakarta) - Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo berharap pemerintah Indonesia memberikan stimulus kepada industri otomotif di tengah wabah Covid-19. Industri otomotif terpukul cukup parah akibat wabah virus corona dengan penjualan mobil pada April kemarin turun hingga 90 persen.

"Ada beberapa yang kita diskusikan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Jadi kita berharap ada sebuah stimulus yang saat ini sedang kami diskusikan," ujar Nangoi, dalam seminar virtual bertajuk Industry Automotive Perspective di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam diskusi yang dilakukan bersama Kemenperin, Nangoi menjabarkan, pihaknya berharap ada relaksasi pajak dari pemerintah. Selain itu proses impor diharapkan dapat dipermudah.

Pasalnya, kata Nangoi, saat ini proses impor sedikit terganggu dengan adanya Covid-19 di negara-negara pengekspor. Hal ini mengakibatkan proses yang harus dilalui menjadi lama.

"Surat menyuratnya menjadi lama. Jadi disini kita meminta untuk bisa diperpanjang," ungkap Nangoi.

Sebelumnya dikatakan Nangoi, pemerintah telah mengajukan beberapa permohonan terhadap industri otomotif.

Di antaranya pemerintah berharap tidak ada pemain industri otomotif yang sampai mundur di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, diharapkan tidak ada pemecatan karyawan dan terakhir adalah masalah tunjangan hari raya yang dapat segera diselesaikan.

"Itu (permohonan pemerintah) sudah coba kita penuhi. Kecuali ada beberapa pekerja kontrak yang masa kontraknya sudah selesai jadi tidak diperpanjang. Dalam hal ini pemerintah memang melihat industri otomotif menjadi industri yang paling mampu bertahan di tengah pandemi," pungkas Nangoi. (wan)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo