F1 2020 Italia: Hari Buruk Verstappen, Saatnya Realistis Lihat Situasi
mobilinanews (Italia) - Hanya Max Verstappen yang tadinya digadang-gadang bisa mematahkan dominasi Mercedes dalam perolehan pole position. Itu setelah party mode atau quali mode andalan Mercedes dilarang mulai GP Italia saat ini.
Tapi, untuk sementara pembalap Red Bull itu tunjukkan ketidakberdayaan.
Dua sesi FP sama sekali tak ada taji dibawa Verstappen. Di FP1 hanya urutan 5 tercepat. Kalah 0,9 detik dari Valtteri Bottas (Mercedes) di tempat teratas.
Ia bahkan kalah dari rekan setimnya, Alex Albon, di posisi ketiga tapi dengan selisih waktu yang telak 0,6 detik dari duet Bottas dan Lewis Hamilton.
Urutan 4 justru Danii Kvyat, pembesut tim AlphaTauri yang mesinnya juga Honda macam mobil Verstappen.
Parahnya, satu-satunya pembalap yang sudah mampu mencuri kemenangan dari Mercedes ini alami kecelakaan hebat di FP1.
Mobilnya mlintir, menubruk pembatas lintasan, merusak sayap depan dan dasar mobil yang penyok. Membuat sesi itu terhenti sementara alias red flag.
Di FP2, Verstappen kembali menderita. Tetap di urutan 5, kali ini kalah lebih dari 1 detik.
"Benar-benar hari yang buruk. Mobil tak punya keseimbangan, membuat grip ban juga berantakan," keluhnya.
Maka dari dua sesi latihan itu, Verstappen sudah menyerah untuk tarung berbut kemenangan pd raceday Minggu nanti.
"Impossible!" tegasnya, ketus.
Bahkan untuk bersaing merebut pole position pada Sabtu (5/9) pun ia ragu. Mercedes tanpa party mode yang kontroversial itu pun tetap akan kuat.
"Di kualifikasi besok saya bisa saja mengalahkan Lewis Hamilton dengan 0,5 detik. Itu jika saya boleh memotong jalur," candanya.
Verstappen malah memprediksi ia akan bersaing ketat dengan para pembalap Renault, khususnya Daniel Ricciardo seperti di GP Belgia lalu.
"Saat balapan pun mereka bisa mengancam kami. Bisa jadi itu akan jadi hiburan tersendiri buat fans yang menonton."
Verstappen pun kini sudah pasrah di kejuaraan dunia meski para petinggi timnya macam Helmut marko dan Christian Horner menyebut peluang meraih gelar masih sangat terbuka.
"Mereka memang wajib menyemangati dan memotivsi kami semua dalam tim. Saya sendiri tak ingin menyerah begitu saja, tapi juga harus realistis," kata Verstappen yang berada di urutan 2 klasemen tapi defisit 47 poin dari Hamilton (157 vs 110).
Ia menyebut mobil timnya memang masih kalah kencang dari pesaing. Benar, mobilnya berkembang dibandingkan sebelumnya, tapi tim lain juga sama bergerak maju.
"Melawan Mercedes kami tak bisa menang hanya mengandalkan speed. Butuh keberuntungan untuk itu," kata Verstappen yang bisa curi satu kemenangan musim ini akibat kendala teknis di tim pesaing.
Dan, ia tentu sadar keberuntungan tak bisa didapat di semua seri balap. (rnp)