F1 2024: Waduh! Kalah 10 Kali, Keuangan Max Verstappen Mulai Boncos
mobilinanews (Singapura) - Dikutip dari Forbes, musim 2024 ini Max Verstappen masih jadi pembalap dengan gaji tertinggi di F1. Driver Red Bull Racing itu dibayar 55 juta USD per tahun, naik 10 juta USD dibandingkan tahun lalu (45 juta USD).
Bedanya, tahun lalu rekening Verstappen sangat gemuk karena ia dapat bonus kemenangan yang sangat besar.
Berkat 19 kemenangan dari 22 seri balapan plus jumlah poin, ia diganjar bonus sekitar 25 juta USD yang kalau dirupiahkan sekitar Rp 380 miliar. Ditambah gaji 45 juta USD tadi berikut sponsor pribadi yang melekat pada racing suit dan helm serta promotion fee, diperkirakan penghasilannya tahun lalu 85 juta USD atau Rp 1,3 triliun atau lebih dari Rp 100 miliar per bulan.
"Tapi tahun ini dompetnya tak segemuk tahun lalu. Dari kekalahan sepanjang tahun ini ia sudah rugi belasan juta USD," komentar eks pembalap F1 Ralf Schumacher kepada SkySport edisi Jerman.
"Kalah 7 kali beruntun sejak GP Austria dan naik podium pun hanya 2 kali," imbuhnya.
Situasi itu, kata adik kandung legenda F1 Michael Schumacher, membuat Verstappen dua kali boncos. Di dalam sirkuit naupun isi rekeningnya.
Sedihnya, kerugian lain bisa jadi menimpa pembalap Belanda itu di GP Singapura akhir pekan ini. Ia tak masuk daftar favorit untuk jadi juara. Mobilnya yang tahun lalu menjadi raja di zona DRS, kini sudah digantikan MCL38 milik McLaren. Mereka tercepat di trek lurus, dan di sisi lain ada 4 zona DRS tersedia di sepanjang sirkuit Marina Bay.
Maka, secara teori teknis, sulit buat Verstapppen meraih kemenangan. Apalagi RBR pun akui tak cukup waktu membenahi kelemahan RB20 di GP Azerbaijan lalu agar siap tempur di Singapura.
Satu fakta penting lainnya, trek dalam kota Singapura itu sama sekali tak bersahabat dengan Verstappen. Sejak main di kancah F1 pada 2014, belum sekali pun ia juara di GP Singapura.
Tapi, seboncos-boncosnya penghasilan Verstappen tahun ini, ia tetaplah pembalap termahal di grid F1. (rn)
