mobilinanews (Jakarta) - Injektor merupakan salah satu bagian terpenting pada sepeda motor modern yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar.
Injektor melakukan banyak pekerjaan pada mesin untuk memastikan bahwa bahan bakar diinjeksikan ke ruang bakar dengan kecepatan yang tepat untuk menghasilkan pembakaran yang baik.
Injektor bekerja dengan cara menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut halus untuk menyalakan panas dan memasukkan udara yang masuk ke dalam mesin.
Berbeda dengan karburator yang bekerja secara mekanis, injektor bekerja secara elektronik dan dikendalikan oleh electronic control unit (ECU).
Penyebab Kerusakan pada Injektor Motor
Injektor pada motor bisa mengalami kerusakan yang mengakibatkan motor kehilangan tenaga, boros bahan bakar, atau mesin mati mendadak.
Berikut adalah berbagai penyebab kerusakan injektor pada sepeda motor:
1. Bahan Bakar Kotor atau Tercemar
Kualitas bahan bakar yang buruk atau tercemar kotoran, air, atau zat asing lainnya dapat menyumbat injektor.
Injektor yang tersumbat tidak bisa menyemprotkan bahan bakar dengan optimal, sehingga mengganggu pembakaran.
2. Jarang Melakukan Servis Injektor
Injektor yang jarang dibersihkan akan menumpuk residu bahan bakar yang mengganggu aliran semprotan.
Partikel karbon atau endapan sisa bahan bakar bisa menutup lubang semprot injektor, menyebabkan semprotan menjadi tidak merata.
3. Tekanan Bahan Bakar Tidak Stabil
Tekanan bahan bakar yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan injektor bekerja tidak normal.
Hal ini biasanya disebabkan oleh pompa bahan bakar yang bermasalah atau regulator tekanan bahan bakar yang rusak.
4. Kerusakan Solenoid atau Katup Injektor
Solenoid yang aus atau rusak dapat menghambat pembukaan katup injektor.
Ketika katup tidak membuka atau menutup dengan benar, semprotan bahan bakar menjadi tidak tepat, menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna.
5. Kabel dan Konektor Rusak
Kabel dan konektor yang terhubung ke injektor bisa mengalami kerusakan, terlepas, atau korsleting.
Hal ini menyebabkan sinyal dari ECU ke injektor terganggu, sehingga injektor tidak bekerja sesuai perintah.
6. Filter Bahan Bakar Kotor
Filter bahan bakar yang kotor atau tersumbat menghalangi aliran bahan bakar ke injektor.
Kondisi ini menyebabkan injektor kekurangan pasokan bahan bakar dan mesin menjadi tersendat atau mati.
7. Pemakaian Additive yang Tidak Sesuai
Penggunaan aditif bahan bakar yang tidak sesuai atau terlalu sering dapat merusak injektor.
Aditif yang tidak cocok bisa meninggalkan residu atau zat yang dapat merusak komponen injektor.
8. Sistem Pendingin Tidak Berfungsi Optimal
Suhu mesin yang terlalu tinggi karena masalah pada sistem pendingin juga dapat mempengaruhi kinerja injektor.
Injektor yang terlalu panas bisa mengalami kerusakan pada solenoid atau mekanisme internalnya. (Arf)